Inilah Henry si Buaya Tertua di Dunia: 123 Tahun, 10.000 Keturunan!

Estimated read time 2 min read

Mesir – Buaya Nil (Crocodilus niloticus) adalah predator kuat yang dikenal karena ukuran, kekuatan, dan kemampuannya berkamuflase. Henry, buaya Nil tertua di dunia, hidup selama 123 tahun dan melahirkan lebih dari 10.000 anak!

Buaya Nil hidup terutama di habitat air tawar di seluruh Afrika sub-Sahara. Predator ini memiliki panjang rata-rata antara 4 dan 5 meter dan berat hingga 750 kilogram.

Mereka memangsa berbagai jenis hewan, mulai dari ikan dan burung hingga mamalia besar seperti kijang dan kerbau. Rahang dan gigi mereka yang kuat menjadikan mereka lawan yang tangguh.

Henry, buaya perkasa Henry, buaya Nil tertua di dunia, tinggal di Pusat Konservasi Crocworld di Scottburgh, Afrika Selatan. Ia lahir pada tahun 1900, dan pada tanggal 16 Desember 2024 ia akan berusia 124 tahun.

Henry ditangkap di Delta Okavango, Botswana, pada tahun 1985 setelah diduga memangsa ternak dan anak-anak. Sifatnya yang agresif membuatnya takut terhadap penduduk setempat. Namun, dia kini hidup damai di penangkaran.

Ayah dari 10.000 anak Sejak dipindahkan ke Crocworld, Henry telah menjadi ayah dari 10.000 anak dengan banyak pasangan. Usia tidak mengurangi kemampuan reproduksinya, hal ini menunjukkan aspek mengejutkan dari biologi buaya: tidak seperti kebanyakan hewan yang kemampuan reproduksinya menurun seiring bertambahnya usia, buaya tetap subur sepanjang hidupnya.

Rahasia Panjang Umur Henry Ada beberapa faktor yang menyebabkan panjang umur Henry:

1. Metabolisme yang efisien: Buaya bersifat ektotermik, artinya mereka mengandalkan sumber panas eksternal untuk mengatur suhu tubuhnya. Hal ini memungkinkan mereka menghemat energi dan bertahan hidup dalam waktu lama tanpa makanan.

2. Sistem kekebalan tubuh yang luar biasa: Darah buaya memiliki sifat antibakteri yang kuat, memungkinkan mereka bertahan hidup di air yang terkontaminasi bakteri. Sistem kekebalan tubuh mereka yang kuat juga membantu mereka pulih dari cedera dan penyakit.

3. Adaptasi sensorik yang luar biasa: Henry memiliki reseptor tekanan khusus yang disebut “organ integumen indra” yang terletak di kulitnya. Reseptor tersebut memungkinkannya mendeteksi perubahan tekanan air dan merasakan pergerakan mangsa atau predator, bahkan dalam kegelapan total.

Warisan HenryHenry menarik ribuan pengunjung ke Crocworld setiap tahun. Warisannya bukan hanya tentang umur panjang, tetapi juga tentang pendidikan yang diberikan kepadanya. Melalui Henry, para ilmuwan telah mempelajari biologi reptilia yang menua dan memperoleh wawasan yang lebih baik tentang spesies tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours