InJourney catat laba bersih tahun 2023 Rp1,1 triliun

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – PT Aviasi Wisata Indonesia atau InJourney membukukan laba bersih pada 2023 mencapai Rp1,1 triliun atau meningkat 211 persen per tahun (year on year/yoy).

“Di tengah perekonomian yang menghadapi berbagai tantangan, InJourney mampu membalikkan keadaan dengan meraih laba bersih hingga Rp1,101 triliun,” kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, untuk Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (Ebitda) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, pihaknya berhasil membukukan Rp8,828 triliun atau meningkat 73 persen dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp. 5,101 triliun.

Dony menjelaskan, keuntungan yang didapat merupakan buah dari kinerja baik yang dilakukan perusahaan pelat merah yang dipimpinnya, yang biasanya berdampak pada pulihnya industri pariwisata dan penerbangan di Indonesia dari pandemi COVID-19.

Dikatakannya, InJourney meraih pendapatan usaha pada tahun 2023 penuh sebesar Rp 23,347 triliun atau meningkat hingga 47 persen dibandingkan pendapatan usaha pada tahun 2022 yang mencapai Rp 15,855 triliun.

Selain itu, ia mengatakan tingkat kesehatan InJourney pada tahun 2023 berada pada kategori AAA atau lebih sehat, dan mencatat rasio keuangan perseroan juga mengalami perbaikan yang signifikan terlihat dari beban operasional hingga biaya operasional (Bopo) yang turun sebesar 16. persen.

“Rasio keuangan InJourney selama ini sehat, dan ke depan kami akan terus berupaya menjadikan InJourney sebagai BUMN yang sehat, efisien, dan menguntungkan dengan disertai akuntabilitas,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya meluncurkan dua sub-holding di industri penerbangan, InJourney Airports dan InJourney Aviation Services, yang merupakan langkah revolusioner di industri penerbangan dan bandara.

InJourney Airports menangani 172 juta penumpang setiap tahunnya dan merupakan perusahaan operator bandara terbesar ke-5 di dunia, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).

Pembentukan subholding ini juga berdampak positif terhadap peningkatan PDB sektor pariwisata dari 5 persen menjadi 10 persen. Baca juga: CEO InJourney Sebut Penggabungan AP I dan II Selesai Juli 2024 Baca Juga: InJourney, Sarinah dan AP I Gandeng HR Level Labuan Bajo Baca Juga: CEO Garuda: Diharapkan Dapat Manfaat Integrasi Ekosistem Pariwisata

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours