InJourney raih peringkat tertinggi idAAA dari Pefindo

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Holding BUMN penerbangan dan pariwisata PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau InJourney berhasil meraih peringkat akhir idAAA/Stable Outlook yang merupakan peringkat tertinggi penilaian kesehatan perusahaan pemeringkat nasional tersebut. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat yang diberikan Pefindo berdasarkan data dan informasi perusahaan serta laporan keuangan auditan per 31 Desember 2023 merupakan peringkat akhir idAAA yang mencerminkan kemampuan InJourney dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang kepada obligor Indonesia lainnya.

“Peringkat yang diterima InJourney mencerminkan kinerja dan kinerja perusahaan yang tinggi selama tahun 2023. Dengan terus tumbuhnya industri pariwisata dan juga industri penerbangan Indonesia, kami berharap InJourney terus berkinerja baik sehingga peringkat ini dapat dipertahankan,” jelas Presiden Direktur InJourney Donny Oskaria di Jakarta, Jumat.

Terkait kategori asesmen kesehatan yang ditetapkan Kementerian BUMN, asesmen kesehatan idAAA/Stable Outlook InJourney masuk dalam klasifikasi “Sangat Sehat”.

Pefindo mengatakan peringkat idAAA dengan prospek stabil mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemerintah Indonesia, kuatnya kelayakan kredit anak perusahaan sektor penerbangan, dan kuatnya segmen pariwisata InJourney, khususnya produk dan aset yang dikelola InJourney.

Angka tersebut dicapai seiring dengan upaya InJourney Group dalam melakukan konsolidasi bisnis dan didukung oleh semakin pulihnya industri pariwisata dan penerbangan di Indonesia. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko InJourney Judi Rizciardi Darun menambahkan, pihak yang dipimpinnya telah menyiapkan beberapa inisiatif strategis bagi anak perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis dan keuangan grup, terutama meningkatkan jumlah kunjungan jasa perjalanan guna memenuhi kebutuhan wisatawan secara optimal. pemenuhan prinsip efisiensi dan efektivitas. Sementara InJourney mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun 2023, naik 211 persen dibandingkan tahun 2022 yang membukukan kerugian sebesar Rp 993 miliar dan EBITDA sebesar Rp 8,8 triliun, naik 72 persen dibandingkan tahun 2023. , yaitu sebesar 5,1 triliun.

Selain itu, InJourney juga membukukan pendapatan usaha sebesar Rp23,347 triliun, naik 47 persen dari pendapatan usaha tahun 2022 sebesar Rp15,855 triliun.

Baca Juga: CEO InJourney Sebut Penggabungan AP I dan II Selesai Juli 2024 Baca Juga: Laba Bersih InJourney 2023 Rp 1,1 Triliun Baca Juga: Dirut Garuda: Merger Diharapkan Manfaatkan Ekosistem Pariwisata

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours