Inovasi bioethanol E100 dinilai keseriusan Pertamina mengembangkan EBT

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Inovasi Pertamina dalam penerapan bioetanol 100 persen (E100) sebagai bahan bakar transportasi merupakan keseriusan BUMN dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).

“Iya, sesuai roadmap Pertamina dalam pengembangan energi baru terbarukan. Pemanfaatan bioetanol merupakan salah satu cara untuk menjamin kemajuan realisasi energi baru terbarukan. Ini bukti keseriusan Pertamina dalam transisi energi,” kata Clean Energy. Pengamat Abadi Pornomo melalui telepon, di Jakarta, Senin.

Pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di BSD Tangerang, Banten, Pertamina menghadirkan inovasi terbarunya yakni 100 persen bioetanol (E100) berbahan baku sorgum.

Menurut Abadi, inovasi bioetanol merupakan upaya untuk terus mengembangkan energi terbarukan, apalagi realisasi energi baru terbarukan saat ini sebesar 13 hingga 14 persen dari target 23 persen setelah tahun 2025.

Oleh karena itu, penggunaan bioetanol digalakkan, ujarnya.

Terkait dengan hal tersebut, Abadi berharap Pertamina terus meningkatkan penerapan bioetanol secara bertahap dari yang saat ini berjumlah 5 persen (E5) pada Pertamax Green menjadi minimal 20 persen karena campuran ini dinilai penting untuk mengurangi emisi gas buang.

Sementara terkait kerjasama Pertamina dengan Toyota di GIIAS 2024, bioetanol E100 akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada Flex Fuel Vehicle (FFV) Toyota, menurutnya hal ini sangat positif.

“Sangat canggih, apalagi menggunakan bioetanol 100 persen,” ujarnya.

Banyak mesin kendaraan yang dirancang menggunakan bioetanol diproduksi di Jakarta, termasuk 100 persen bioetanol, dan banyak pula yang diekspor ke Brasil.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa Pertamina dapat memproduksi bioetanol 100 persen, apalagi dengan dukungan produsen etanol yang saat ini baru memiliki tiga belas pabrik, dan perbaikan regulasi yang membuat harga bioetanol menjadi ekonomis.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina sebagai pemimpin transisi energi berkelanjutan mendorong penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar transportasi.

Selain menghadirkan inovasi terbaru yakni bioetanol 100 persen (E100), perusahaan juga secara bertahap menerapkan bioetanol di Indonesia. Penerapannya dimulai dengan Pertamax Green 95 dengan kandungan bioetanol 5 persen (E5).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours