Inspektorat sosialisasikan pencegahan korupsi kepada 1.300 warga Jakut

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Inspektorat DKI Jakarta melakukan sosialisasi pencegahan korupsi dan pencucian uang kepada 1.300 warga Jakarta Utara di Gelanggang Remaja Jakarta Utara pada Sabtu dan Minggu (6-7 Juni).

“Kami bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) RI untuk materi korupsi, pajak ilegal, dan praktik pencucian uang,” kata Asisten Inspektur Penyidikan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, yang diberhentikan di Jakarta, pada Minggu.

Ia mengatakan, untuk praktik pajak ilegal, para peserta mendapat materi tentang tugas dan fungsi Unit Pemberantasan Pajak Ilegal (UPPL) yang bersinergi dengan Kepolisian dan Kejaksaan.

Menurut dia, menyadari adanya praktik pencucian uang, pihaknya bersama PPAK RI memberikan pemahaman kepada peserta mengenai modus dan cara pelaku menyembunyikan uang hasil kejahatan seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah dan sah.

“Tidak hanya berdampak ekonomi, praktik pencucian uang juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan dan pemerintah serta menumbuhkan korupsi atau kejahatan lainnya,” ujarnya.

Para peserta juga diajak berinteraksi melalui serangkaian permainan dan sesi tanya jawab, serta diberikan kesempatan menonton video yang disiapkan di Bus Anti Korupsi.

“Kami berharap ini menjadi langkah penting Pemprov DKI untuk membangun pemerintahan yang bersih dan transparan melalui kesadaran dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Dikatakannya, 1.300 peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari pelajar SD, lembaga dan organisasi kemasyarakatan seperti Kwarcab Pramuka, PMI, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Tradisional Indonesia. . Persatuan Olahraga (PORTINA), dan Pusat Pembinaan Manajemen Indonesia (PPMI).

“Acara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari road show Bus Anti Korupsi yang sebelumnya beroperasi di Jakarta Utara mulai 16 Mei 2024,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Inspektur Wilayah Kota Jakarta Utara Reni Septianawati mengatakan, kegiatan ini melibatkan banyak peserta dari kalangan pelajar yang bertujuan untuk membangun pemahaman tentang pencegahan korupsi dan pemberantasan pencucian uang sejak dini.

“Kami senang sekali mereka antusias bahkan ada yang paham tentang korupsi dan pungli. Kami berharap bisa mengarahkan mereka pada kegiatan-kegiatan positif,” ujarnya.

Salah satu peserta, Aliah Khansa Salsabila mengaku senang bisa memahami bahaya praktik korupsi dan pencucian uang terhadap perekonomian negara dan kehidupan masyarakat.

“Kami juga diajarkan untuk mengelola dana atau rekening dengan baik sejak kecil. Kami memahami betapa korupsi dan transaksi ilegal berbahaya bagi masyarakat,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours