Integrasi teknologi dongkrak produktivitas manufaktur dan pertambangan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan integrasi teknologi pada sektor manufaktur dan pertambangan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas di sektor tersebut.

“Integrasi teknologi digital ke dalam sektor manufaktur dan pertambangan serta proses raksasanya akan berkontribusi pada efisiensi operasional yang signifikan sehingga akan meningkatkan produktivitas dan meminimalkan dampak lingkungan,” ujarnya saat membuka Digital Nations Summit di Jakarta di gedung Sapta Pesona. Jakarta, Kamis.

Menkominfo menyampaikan, pengembangan keterampilan digital Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur digital, dan inovasi diperlukan untuk masa depan industri manufaktur dan pertambangan.

“Dengan melakukan hal ini, kita dapat memposisikan Indonesia sebagai negara yang kompetitif di bidang manufaktur dan pertambangan,” tambah Budi.

Untuk mencapai hal ini, penting untuk menyelenggarakan konferensi dan lokakarya, seperti Digital Nations Summit, yang membahas teknologi di sektor manufaktur dan pertambangan.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika serta pemangku kepentingan pada konferensi memberikan kesempatan kepada peserta untuk membahas visi Indonesia menuju Industri 4.0, transformasi digital pada industri manufaktur dan pertambangan, serta upaya teknologi terkini yang berpotensi mengubah industri dan menciptakan inovasi. peluang baru di era digitalisasi.

Panel tersebut juga membahas bagaimana 5G dan teknologi seluler mempercepat pertumbuhan dan inovasi di sektor manufaktur, pertambangan, dan fintech.

“Pertemuan hari ini adalah kesempatan unik untuk mengeksplorasi masa depan transformasi digital di sektor manufaktur dan pertambangan. “Meskipun potensi manfaat transformasi digital sangat besar, namun sangat penting untuk mengetahui tantangan yang mungkin muncul, seperti tantangan investasi, talenta, dan infrastruktur,” tambah Budi Arie.

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Budi, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam transformasi digital.

Pada tahun 2024, lebih dari 220 juta orang di Indonesia adalah pengguna internet aktif, mewakili lebih dari 70% total populasi.

“Di tengah berbagai tantangan, Indonesia berkomitmen untuk mencapai transformasi digital dan mewujudkan visi Indonesia Digital 2045 menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menkominfo menyampaikan, Indonesia menempati peringkat 11 Asia Pasifik dalam Indeks Kesiapan Jaringan, berada di bawah rata-rata regional, khususnya pada pilar teknologi.

Hal ini didasari oleh tersebarnya jaringan seluler 2G dan 4G di wilayah kepulauan Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga memastikan tersedianya akses internet yang ditunjukkan dengan jangkauan fiber optik di Indonesia dan juga melalui link satelit, kata Budi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours