Intelijen Ukraina: Putin Sangat Marah setelah 2 Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia Diserang

Estimated read time 2 min read

KYIV – Badan intelijen Ukraina menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan terhadap lapangan terbang Akhtubinsk di Kyiv yang menewaskan dua jet tempur Su-57 yang berbasis di Moskow.

Juru bicara Departemen Intelijen Utama Ukraina (HUR) Andriy Yusov menyiarkan wawancara tersebut di televisi nasional.

Komentarnya muncul setelah Angkatan Bersenjata Ukraina (GUR) mengatakan pada 9 Juni bahwa dua jet tempur Su-57 Rusia mungkin rusak akibat serangan pesawat tak berawak di Akhtubinsk dan Astrakhan di Rusia selatan. Lokasi penyerangan kurang lebih 365 kilometer dari garis depan perang di Ukraina timur.

“Ini adalah berita bagus: Putin sangat marah, dan reaksi Kremlin sangat hangat dan jelas,” kata Yusov, seperti dikutip Newsweek, Kamis (13/6/2024).

“Karena mereka berusaha menyembunyikan dan melindungi Su-57 dengan sangat hati-hati. Dan Su-57 ini tidak masuk wilayah udara Ukraina karena takut ditembak jatuh. Namun gagal,” ujarnya.

“Operasi ini sangat mempengaruhi kemampuan musuh karena Rusia memproduksi pesawat canggih bermesin ganda dalam jumlah terbatas, dan hanya sedikit yang beroperasi,” lanjut Yusov.

“Mereka biasa melancarkan serangan rudal terhadap sasaran sipil di Ukraina, terhadap sistem layanan kami. Jadi hukumannya pantas,” tambahnya.

Dalam kabar terbaru lainnya pada hari Rabu, Yusov mengatakan HUR dapat mengonfirmasi bahwa salah satu jet tempur Su-57 Rusia rusak parah. “Dan ada pula yang sedikit rusak dan bisa diperbaiki,” jelasnya.

Justin Bronk, peneliti senior di lembaga pemikir Royal United Services Institute yang berbasis di London, mengatakan dalam analisis tanggal 10 Juni bahwa keberhasilan Ukraina dalam menghancurkan Su-57 merupakan kemunduran besar bagi armada tempur Rusia yang bermasalah dalam jangka panjang

“Ini menandai satu lagi demonstrasi pilihan Ukraina yang paling efektif untuk melawan serangan udara Rusia yang terus beroperasi di garis depan,” katanya.

“Bahkan hilangnya satu Su-57 dalam serangan terhadap Ukraina ini akan mengurangi setidaknya 5 persen pesawat garis depan Rusia,” lanjut Bronk.

“Ini juga merupakan pukulan besar bagi program pesawat yang telah lama bermasalah dan merupakan sumber kebanggaan bagi militer Rusia.”

Pada bulan April, kepala Komando Eropa AS, Jenderal Christopher Cavoli mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa Rusia telah kehilangan 10 persen pesawatnya sejak Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours