Investor AS : konflik Ukraina perlambat perekonomian Uni Eropa

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Investor kenamaan Amerika Jim Rogers mengatakan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina memperlambat perekonomian negara-negara Eropa dan beberapa di antaranya tidak akan sejahtera seperti sebelumnya.

“(Konflik Ukraina) ini menyebabkan perekonomian melambat dan beberapa negara tidak akan sejahtera seperti sebelumnya,” kata Rogers kepada Sputnik, Senin.

Rogers mengatakan permasalahan yang dihadapi perekonomian global tidak hanya akan berdampak pada Eropa tetapi juga belahan dunia lainnya pada tahun-tahun mendatang.

“Ada banyak negara di Eropa yang akan mencoba menyelesaikan permasalahan Eropa. “Jadi mungkin akan lebih banyak negara yang meninggalkan UE,” katanya.

Investor tersebut mencatat bahwa Inggris akan meninggalkan UE, meskipun beberapa orang berspekulasi bahwa langkah tersebut akan menghancurkan perekonomian negara tersebut, namun ia yakin bahwa politisi lain akan mulai melakukan hal yang sama.

Dia menyatakan keraguannya bahwa Uni Eropa akan bertahan, karena hanya sedikit blok yang bisa bertahan lama.

“Kebanyakan sudah dibubarkan. Saya khawatir euro suatu hari nanti akan dibubarkan,” ujarnya.

Pada awal Juni, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan perekonomian zona euro secara bertahap pulih dari dampak pandemi virus corona, berkurangnya pasokan gas dari Rusia, dan dampak konflik Ukraina.

Namun, populasi yang menua dan produktivitas yang lemah di kawasan ini menimbulkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah.

IMF memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik, konflik perdagangan, dan kebijakan industri yang tidak tepat dapat semakin mempersulit prospek perekonomian dan lingkungan politik di kawasan yang sangat terbuka terhadap perdagangan.

Kolektif Barat meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia setelah dimulainya operasi militer khusus di Ukraina pada tahun 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan strategi jangka panjang Barat untuk membendung Rusia merugikan perekonomian global.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours