Investor Harus Mencari Emas Jelang Penurunan Fed Rate, Begini Ramalan Goldman Sachs

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Investor disarankan untuk mengoleksi emas karena booming logam mulia ini diprediksi tidak akan ada habisnya. Analis Goldman Sachs menjelaskan dalam catatan penelitiannya bahwa investor harus ‘mencari emas’.

Emas berjangka tercatat masih berada di atas $2.515 per ounce pada perdagangan Selasa lalu. Meskipun rebound dari level tertinggi yang dicapai bulan lalu, emas masih naik hampir 22% tahun ini, menjadikannya aset dengan kinerja terbaik kedua di dunia setelah mata uang kripto.

“Favorit jangka pendek kami adalah emas. Emas tetap menjadi lindung nilai pilihan kami terhadap risiko geopolitik dan keuangan, dengan dukungan tambahan dari penurunan suku bunga Fed dan pembelian bank sentral negara berkembang yang sedang berlangsung,” tulis analis Goldman Sachs.

Nilai tukar emas diperkirakan mempertahankan target $2.700 per ons pada tahun 2025 dan direkomendasikan sebagai “emas panjang”.

Pembelian emas oleh bank sentral, yang mencapai rekor tertinggi pada kuartal pertama tahun 2024, adalah salah satu pendorong terbesar kenaikan harga emas batangan tahun ini. Analis BofA memperkirakan emas kini telah melampaui euro sebagai aset cadangan terbesar di dunia, nomor dua setelah dolar AS.

Risiko geopolitik seperti perang antara Israel dan Hamas dan konflik antara Rusia dan Ukraina, serta sinyal dari Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga pada bulan September di tengah tanda-tanda melambatnya pasar tenaga kerja, juga mendorong harga. .

“Kami melihat emas digunakan sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian,” kata Tom Bruni, kepala riset pasar di Stocktwits.

Investor Barat melihat ETF emas global mulai menumpuk di emas selama tiga bulan berturut-turut, dengan aktivitas di Amerika Utara melampaui Eropa dan Asia pada bulan Juli, menurut data terbaru dari Dewan Emas Dunia.

Dalam jangka pendek, para pedagang mungkin bertanya-tanya apakah emas akan membalikkan tren aset negatif secara historis pada bulan ini. Menurut Bloomberg, logam kuning sebagian besar mengalami tren turun setiap bulan September sejak tahun 2017,

Analis memperkirakan stimulus komoditas berikutnya akan datang pada pertemuan Federal Reserve bulan ini setelah laporan data pekerjaan bulanan.

“Harga emas terus berada di kisaran $2.500/oz tergantung seberapa besar penurunan suku bunga Fed yang diperkirakan akan terjadi akhir bulan ini,” tulis analis JPMorgan dalam sebuah catatan pada hari Selasa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours