Iran Kibarkan Bendera Merah usai Ismail Haniyeh Dibunuh, Simbol Balas Dendam

Estimated read time 2 min read

Teheran – Iran mengibarkan bendera merah di atas Masjid Jam Karan di Qom setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di kediamannya di Teheran.

Menurut terbitan New Arab, Jumat (2/8/2024), bendera merah berarti balas dendam – artinya negara tersebut sedang mempersiapkan respons atas pembunuhan Haniya yang dilakukan Israel.

Bendera seperti itu dikibarkan pada tahun 2020 ketika komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Jenderal Qassem Soleimani, terbunuh dalam serangan udara AS. Bendera merah dikibarkan pada tahun 2024 setelah ledakan di pemakaman Kerman.

Menurut New York Times, pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan Iran untuk melancarkan serangan langsung terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Haniya.

Laporan tersebut mengutip tiga pejabat Iran yang diberi pengarahan tentang perintah Khamenei.

Khamenei mengeluarkan perintah tersebut pada pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi pada Rabu pagi setelah Haniya terbunuh di sebuah hotel di Teheran tempat dia menginap.

Dua dari tiga sumber yang diwawancarai The New York Times berasal dari IRGC. Mereka meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Laporan New York Times baru-baru ini mengatakan Hania terbunuh dua bulan lalu oleh bom yang dikirim ke wismanya di Teheran.

Lima pejabat dari Timur Tengah dikutip dalam laporan ini. Lima pejabat mengatakan: “Bom itu disembunyikan di wisma dua bulan lalu.

“Bom itu diledakkan dari jarak jauh,” tambah mereka. Setelah memastikan bahwa dia ada di kamarnya di wisma.

Menurut New York Times, bom tersebut menewaskan Hania dan pengawalnya serta merusak gedung.

Haniya melakukan perjalanan ke Teheran pada hari Selasa untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Mezikian. Sedangkan pembunuhannya terjadi pada Rabu pagi waktu Teheran.

Jika benar, laporan tersebut akan menghilangkan spekulasi bahwa serangan yang menewaskan Haniyeh dilakukan oleh drone dan jet tempur siluman F-35 Israel buatan Azerbaijan.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan Israel siap melakukan agresi apa pun terhadap Iran setelah Iran mengancam akan membalas pembunuhan tokoh-tokoh penting Hamas dan Hizbullah.

“Israel sangat siap menghadapi skenario apa pun, baik defensif maupun ofensif,” kata Netanyahu dalam pernyataannya, Kamis, dikutip AFP. Kami akan membayar harga yang mahal untuk setiap agresi terhadap kami.” /8/2024).

Netanyahu melanjutkan: “Kami akan menyerang mereka yang menyerang kami.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours