Iran tidak ingin mengganggu perundingan gencatan senjata Gaza

Estimated read time 2 min read

TEHERAN (Antara) – Iran menyatakan ingin menghindari dampak negatif pada perundingan penyelesaian Gaza dengan mengantisipasi pembalasan terhadap Israel atas pembunuhan politisi Hamas Ismail Haniyeh bulan lalu.

Mencapai gencatan senjata permanen di Gaza adalah sebuah prioritas, menurut pernyataan dari Misi Permanen Iran untuk PBB pada hari Sabtu, menanggapi pertanyaan tentang apakah Teheran akan menunda rencana pembalasan atas rencana perundingan gencatan senjata.

Pernyataan tersebut mengecam pembunuhan Haniyeh di Teheran, dan menyebutnya sebagai “pelanggaran terhadap keamanan dan kedaulatan nasional Iran.” Namun, Iran akan menerima kesepakatan apa pun yang disetujui Hamas.

Iran menegaskan haknya untuk membela diri, namun juga menegaskan pihaknya berharap tanggapannya tidak akan menghalangi upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Pernyataan Iran muncul di tengah meningkatnya ketegangan menyusul pembunuhan Hanieh pada 31 Juli, serta serangan Israel sebelumnya di Beirut yang menewaskan Fouad Shukr, pemimpin senior kelompok Hizbullah Lebanon.

Pada hari Rabu, para pemimpin Mesir, Qatar dan Amerika menyerukan dimulainya kembali perundingan gencatan senjata dan pertukaran penilaian antara Israel dan Hamas yang akan diadakan pada hari Rabu minggu depan di Doha atau Kairo.

Serangan Israel di Gaza sejak Oktober lalu menyusul serangan perbatasan oleh kelompok oposisi Palestina Hamas telah menewaskan 39.700 orang.

Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur akibat blokade yang menyebabkan makanan, air bersih, dan obat-obatan menjadi langka.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan diakhirinya operasi militernya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang, sebelum serangan pada 6 Mei. .

Asal: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours