IRGC bantah laporan soal agen penyusup bunuh Ismail Haniyeh

Estimated read time 2 min read

Teheran (ANTARA) – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran membantah laporan infiltrasi badan intelijen Iran yang diduga berujung pada pembunuhan kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Bantahan tersebut diungkapkan Juru Bicara Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ibrahim Rezaei.

Pada Sabtu (8/3), surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad sebelumnya telah merekrut beberapa anggota IRGC sebagai agen untuk menanam bahan peledak di wisma tamu di Teheran, tempat tinggal Haniyeh.

Sidang digelar di Teheran pada Minggu malam (8/4) untuk mengusut kasus pembunuhan Haniyeh.

Sesi tersebut dihadiri oleh wakil kepala badan intelijen Pasukan Quds (unit militer khusus IRGC yang beroperasi di Timur Tengah), wakil menteri informasi (intelijen) untuk masalah keamanan, serta sejumlah petinggi lainnya. pegawai negri Sipil

Juru bicara Pasukan Quds menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh bukanlah hasil infiltrasi oleh badan intelijen Iran dan tidak ada perekrutan personel Iran dalam insiden tersebut, kata Rezaei kepada kantor berita IRNA.

IRGC juga melihat berkurangnya pengaruh badan intelijen Mossad di Israel, di Iran dan negara-negara Timur Tengah lainnya, kata anggota parlemen tersebut.

Hamas mengatakan pada Rabu (31/7) bahwa pemimpin politiknya Ismail Haniyeh tewas karena dibunuh di sebuah wisma di Teheran, kota tempat ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Hamas menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian Haniyeh dan mengatakan serangan itu tidak akan dibalas.

Sumber: Sputnik-OANA

Pengawal Revolusi Iran: Haniyeh terbunuh oleh proyektil jarak pendek

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours