ISEI usul hilirisasi pangan jadi kebijakan transformasi ekonomi

Estimated read time 2 min read

Surakarta (ANTARA) – Ikatan Ekonom Indonesia (ISEI) menyarankan subsidi pangan dapat didorong menjadi salah satu kebijakan dalam upaya transformasi perekonomian.

Presiden ISEI Perry Warjiyo saat berbicara pada Kongres ISEI XXII 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan ada tiga alasan mengapa pengurangan pangan itu penting.

Pertama, pola makan berikut dapat merangsang induksi persalinan secara signifikan. Kedua, pengurangan konsumsi pangan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan impor dan menjaga stabilitas harga. Ketiga, pengurangan pangan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menciptakan nilai tambah dari bahan baku lokal.

“Strategi pangan di Indonesia berikut ini dapat dilaksanakan secara bertahap,” kata Perry.

Dalam jangka pendek, lanjutnya, fokus utama mungkin pada produk-produk yang mendukung ketahanan pangan dan menciptakan lapangan kerja, seperti beras, cabai, kerang, dan ikan.

Sementara itu, dalam jangka menengah dan panjang, pengurangan dapat difokuskan pada komoditas yang memiliki potensi terbesar dalam mengendalikan defisit transaksi berjalan, seperti alga, kelapa sawit, dan tebu.

“Tentu saja keberhasilan diskon pangan ini harus didukung oleh beberapa strategi utama lainnya, yang mencakup lembaga kebijakan perdagangan regional dan strategi keuangan,” tambah Perry.

Pada saat yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta peserta Kongres ISEI merancang strategi padat karya yang bersifat bottom-up, khususnya potensi alga dan kopi di Indonesia.

Presiden menegaskan, penting untuk memperkuat penelitian dan pengembangan agar Indonesia dapat meningkatkan produksi dan kualitas produk-produk premiumnya.

Presiden mengatakan, dengan strategi yang tepat, sektor pertanian dan perikanan diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours