Israel-Hizbullah di Ambang Perang Habis-habisan, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon

Estimated read time 2 min read

RIYADH – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengimbau warganya segera meninggalkan Lebanon. Seruan ini dikeluarkan pada hari Sabtu ketika Israel dan Hizbullah berada di ambang perang habis-habisan.

Panggilan itu disampaikan dari Kerajaan melalui kedutaan besarnya di Beirut. Alasan seruan tersebut adalah “mengikuti perkembangan terkini di Lebanon selatan,” seperti dilansir Saudi News Agency (SPA), Minggu (30/6/2024).

Seruan tersebut berlanjut: “Kerajaan memperbarui seruan sebelumnya agar semua warga negara Saudi mematuhi larangan perjalanan ke Lebanon.”

Jerman pada hari Rabu juga mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin karena risiko meningkatnya konflik antara Israel dan Hizbullah.

Kuwait pun merespons cepat dengan mengirimkan pesawat untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon.

Israel dan Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung Iran, berada di ambang perang habis-habisan, dengan baku tembak hampir setiap hari melintasi perbatasan. Hal ini terjadi pasca pecahnya perang besar antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza di Palestina yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya siap berperang habis-habisan dengan Israel.

Menurutnya, tidak akan ada tempat aman di negara Yahudi jika terjadi perang besar-besaran.

Bahkan, kata Nasrallah, Siprus juga bisa menjadi sasaran jika menjadi tuan rumah bagi pasukan Zionis-Israel.

Nasrallah berkata: “Musuh tahu bahwa dia pasti akan menunggu kita di darat, udara dan laut, dan jika perang pecah, perlawanan akan berperang tanpa batasan, aturan atau batasan.”

Dia menambahkan: “Tidak ada tempat yang aman dari rudal dan drone kami.”

Menurut Nasrallah, konfrontasi yang terjadi saat ini merupakan pertempuran terbesar sejak tahun 1948, tahun ketika Israel mendeklarasikan pendiriannya sebagai sebuah negara. “Ini akan mengubah wajah kawasan dan membentuk masa depannya,” kata Nasrallah.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan negaranya tidak menginginkan perang di Lebanon, namun mungkin akan mengembalikannya ke “zaman batu” jika diplomasi gagal.

“Kami tidak ingin perang, tapi kami siap menghadapi skenario apa pun,” kata Galant.

Dia berkata, “Hizbullah sangat menyadari bahwa kita dapat menyebabkan kerusakan besar di Lebanon jika perang terjadi.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours