Israel Masuk Daftar Hitam PBB sebagai Negara yang Menyakiti Anak-anak dalam Konflik

Estimated read time 3 min read

GAZA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasukkan Israel ke dalam daftar negara yang melakukan pelanggaran terhadap anak.

Langkah ini diambil karena pasukan Israel membunuh ribuan anak-anak Palestina dalam genosida besar-besaran di Gaza. Pembunuhan bayi masih dilakukan hingga saat ini.

Penunjukan Israel dikonfirmasi oleh Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, yang mengatakan bahwa dia telah menerima pemberitahuan pada 10 Oktober dan bahwa tindakan tersebut telah dilanggar.

Dia juga membagikan rekaman panggilan telepon tersebut di platform media sosial ketika dia menerima pesan dari pejabat PBB tersebut.

“Ini benar-benar buruk dan salah,” kata Erdan. “Saya menanggapinya dengan rencana pangkalan dan mengatakan bahwa tentara kami adalah yang paling bermoral di dunia. Satu-satunya orang yang perlu diperhatikan adalah Sekretaris Jenderal (PBB) yang mendorong dan mempromosikan terorisme dan dimotivasi oleh kebencian terhadap Israel.”

Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan dalam siaran pers pada hari Jumat bahwa duta besar PBB menyebut seorang pejabat Israel yang memberitahunya tentang daftar tersebut sebagai “bentuk penghormatan terhadap negara yang baru saja terdaftar” dalam daftar tersebut. Persatuan negara-negara. laporan tahunan “Anak-anak dalam Konflik Bersenjata”.

“Hal ini dilakukan untuk memberi informasi kepada daerah-daerah tersebut dan menghindari kebocoran,” kata Dujarric kepada wartawan.

Laporan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan pada 14 Juni. Reuters melaporkan mengutip seorang pejabat PBB bahwa kelompok Palestina Hamas dan Jihad Islam juga ditambahkan ke dalam daftar.

Dujarric mengatakan “publikasi panggilan telepon ke Erdan itu menyinggung dan tidak dapat diterima, dan sejujurnya sesuatu yang belum pernah saya lihat selama 24 tahun mengabdi pada organisasi ini.”

Laporan tahunan PBB tentang anak-anak dalam konflik bersenjata mencantumkan “pihak-pihak yang terlibat dalam pelanggaran terhadap anak-anak” dan mencatat pembunuhan dan pencacatan, serta kekerasan seksual.

Daftar tersebut mencakup Rusia, Republik Demokratik Kongo, Somalia dan Suriah. Hal ini juga mencakup aktor-aktor non-negara seperti kelompok Negara Islam (ISIS), al-Shabaab, Taliban, dan al-Qaeda, dan lain-lain.

Menurut media pemerintah di Gaza, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 15.571 anak-anak Palestina selama pengepungan selama perang tersebut.

Kelompok hak asasi manusia dan badan-badan PBB mengecam dampak genosida Israel terhadap penduduk sipil Palestina, termasuk dampak negatifnya terhadap anak-anak.

Organisasi anak-anak UNICEF (UNICEF) mengatakan bahwa sembilan dari 10 anak-anak Palestina di Gaza menghadapi “tingkat kemiskinan makanan anak tertinggi” yang menurut badan tersebut adalah “salah satu persentase tertinggi yang pernah tercatat”.

Anak-anak Palestina yang tak terhitung jumlahnya meninggal karena kelaparan, kehausan, dan kekurangan gizi akibat genosida dan pendudukan Israel.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pekan lalu bahwa empat dari lima anak Palestina di Gaza “belum makan sehari penuh” setidaknya satu kali dalam tiga hari terakhir.

Akhir bulan lalu, foto-foto seorang anak Palestina yang dipenggal dalam serangan udara Israel di Rafah menjadi viral di media sosial, yang semakin memicu kemarahan militer Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours