Israel mungkin akan menyerang, pasien-pasien di Gaza mulai dievakuasi

Estimated read time 2 min read

Kota Gaza (Miraj) – Tim medis dan teknis mulai mengevakuasi pasien dari Rumah Sakit Eropa Gaza di kota Khan Yunis pada Senin malam (1/7), di tengah kemungkinan Israel melancarkan serangan darat.

Militer Israel tidak secara khusus memerintahkan orang-orang di rumah sakit untuk pergi, namun tim medis mulai mengevakuasi orang yang sakit, terluka, dan peralatan medis.

Langkah tersebut dilakukan karena rumah sakit tersebut berlokasi di salah satu kawasan yang warganya menerima pesan teks peringatan untuk tidak pindah ke lokasi lain dari otoritas Israel.

Sumber medis mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa tim medis memindahkan sejumlah orang yang sakit dan terluka ke Rumah Sakit Nasser di pusat kota Khan Yunis.

Mereka menambahkan bahwa tim teknis rumah sakit juga memindahkan beberapa peralatan dan perbekalan medis, karena khawatir peralatan dan perbekalan tersebut akan rusak jika tentara Israel menyerang rumah sakit tersebut.

Koresponden Anadolu melaporkan, warga yang terdampar juga membongkar tenda mereka yang mengelilingi rumah sakit, dan pindah ke tempat lain setelah mendapat perintah evakuasi dari tentara Israel.

Rumah Sakit Eropa Gaza adalah salah satu dari sedikit rumah sakit yang beroperasi di Jalur Gaza, karena tentara Israel secara sistematis menargetkan sebagian besar rumah sakit di Gaza.

Serangkaian serangan Israel di wilayah tersebut menyebabkan sebagian besar rumah sakit berhenti beroperasi.

Pada hari Senin, tentara Israel memerintahkan penduduk di bagian timur Khan Yunis untuk segera pergi, menggambarkan daerah tersebut sebagai “zona perang yang berbahaya.”

Israel meminta warganya untuk pergi ke kawasan yang dikenal sebagai zona kemanusiaan di bagian barat kota, yang dikenal dengan kawasan Al-Mawasi.

Karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang sedang berlangsung di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sebanyak 37.900 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, dan sekitar 87.060 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah dimulainya perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur di tengah pengetatan blokade terhadap akses terhadap makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di hadapan Mahkamah Internasional.

Dalam putusan terbarunya, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk segera mengakhiri operasinya di Rafah, sebuah wilayah yang dihuni oleh satu juta warga Palestina yang melarikan diri dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.

Sumber: Anatolia

Sehari setelah serangan itu, Israel menyandera 5.000 orang di Rumah Sakit Al-Shifa

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours