Israel Peringatkan Hizbullah: Kami Tak Ingin Perang, tapi Siap Timbulkan Kerusakan Besar

Estimated read time 2 min read

Washington – Israel tidak menginginkan perang melawan Hizbullah, namun siap menimbulkan kerusakan besar di Lebanon jika perang akhirnya pecah.

Hal inilah yang disampaikan Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant sebagai peringatan kepada organisasi Hizbullah Lebanon.

Menurut Gallant, tentaranya telah membunuh lebih dari 400 pejuang Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir, yang dia sebut sebagai “teroris.”

“Kami tidak menginginkan perang, namun kami siap menghadapi skenario apa pun,” kata Gallant kepada wartawan saat kunjungan ke Washington yang berakhir Rabu.

“Hizbullah memahami betul bahwa kita dapat menimbulkan kerusakan besar di Lebanon jika terjadi perang,” ujarnya lagi, seperti dikutip AFP, Kamis (27/6/2024).

Ketegangan meningkat, dengan bentrokan meningkat di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang besar di Jalur Gaza Palestina.

Pada hari Minggu, komandan militer Amerika (AS) Jenderal CK Brown memperingatkan bahwa serangan Israel ke Lebanon dapat meningkatkan konflik menjadi perang yang lebih komprehensif yang melibatkan Iran dan kelompok militan pro-Teheran.

Menurut jenderal angkatan udara itu, perang skala penuh berpotensi terjadi, apalagi jika keberadaan Hizbullah Lebanon terancam.

Jenderal Brown mengaku tidak bisa memprediksi langkah Israel selanjutnya dan mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri.

Namun dia juga memperingatkan potensi konflik berbahaya atas serangan di Lebanon.

“Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah rudal, dan lain-lain,” kata ketua Kepala Staf Gabungan AS.

“Dan saya hanya ingin mengatakan bahwa saya akan melihat Iran lebih cenderung memberikan dukungan lebih besar kepada Hizbullah,” lanjut Jenderal Brown.

Brown menunjukkan bahwa Amerika Serikat mungkin lebih terbatas dalam kemampuannya membela Israel dari serangan Hizbullah dibandingkan membantu serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel pada bulan April, yang sebagian besar berhasil digagalkan.

“Dari sudut pandang kami, berdasarkan lokasi pasukan kami, kedekatannya dengan Lebanon dan Israel, lebih sulit bagi kami untuk mendukung mereka dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan pada bulan April,” kata Brown.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours