Ankara (ANTARA) – Tentara Israel pada Jumat mengeluarkan perintah baru untuk evakuasi warga di beberapa wilayah di Jalur Gaza tengah dan selatan yang ditetapkan sebagai wilayah aman bagi manusia.
Avichai Adrai, juru bicara tentara Israel, mengumumkan bahwa penduduk blok 89-2356 di bagian timur Deir al-Balah dan mereka yang berada di al-Karara, al-Mawasi, al-Jalaa, kota Hamad dan al-Nasser di wilayah Khan sedang dicari. mengevakuasi.
Militer mengatakan daerah tersebut merupakan daerah yang berisiko tinggi terjadinya perang karena dugaan adanya aktivitas Hamas.
Sebelumnya, beberapa wilayah tersebut, seperti Al-Mawasi, ditetapkan sebagai zona aman kemanusiaan bagi pengungsi Palestina di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Menurut organisasi bantuan internasional Oxfam, lebih dari 1,7 juta pengungsi Palestina tinggal di dalam dan sekitar wilayah Al-Mawasi, yang mencakup kurang dari seperlima wilayah Gaza.
Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah Israel telah mengeluarkan perintah baru untuk menyiarkan siaran bahkan di dalam zona kemanusiaan. UNRWA menggambarkan situasi ini sebagai mimpi buruk kematian dan kehancuran yang tak ada habisnya dalam skala yang mengejutkan.
“Ketakutan menyebar karena keluarga-keluarga tidak punya tempat tujuan,” kata UNRWA.
Pada hari Selasa, UNRWA mengumumkan bahwa sekitar 84 persen Gaza berada di bawah perintah evakuasi pada tanggal 7 Oktober.
Serangan Israel ke Gaza menuai kecaman internasional karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina dan menyebabkan sebagian besar Gaza berada dalam kondisi kehancuran yang diperparah oleh pembatasan ketat terhadap makanan, air bersih dan obat-obatan.
Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida dan memerintahkannya untuk menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi sebelum serangan terhadap wilayah tersebut pada 6 Mei.
Sumber: Anatolia
+ There are no comments
Add yours