Israel terbang ke Paris demi Olimpiade, Palestina serukan larangan

Estimated read time 2 min read

Batavia (Antara) – Delegasi Olimpiade Israel terbang ke Paris pada Senin waktu setempat, dan pada saat yang sama tim Palestina menyerukan agar atlet Israel dilarang mengikuti ajang tersebut akibat perang di Gaza.

Olimpiade Musim Panas di ibu kota Prancis secara resmi dimulai Jumat ini di tengah kemarahan internasional atas masalah keamanan dan krisis pajak dan kemanusiaan di Gaza.

Komite Olimpiade Palestina telah mengirim surat kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menuntut agar Israel dilarang mengikuti Olimpiade, dengan alasan pelanggaran gencatan senjata Olimpiade.

“Mencatat bahwa para atlet Palestina, terutama yang berasal dari Gaza, tidak diperbolehkan melakukan perjalanan yang aman dan sangat menderita akibat konflik yang sedang berlangsung,” tulis kedutaan Palestina, seperti dilansir AFP, Selasa.

“Hampir 400 pemain Palestina tewas dan penghancuran fasilitas olahraga telah memperburuk penderitaan para pemain yang sudah berada dalam kesulitan,” katanya.

Komite Olimpiade Palestina juga merujuk pada keputusan Mahkamah Internasional yang menyatakan pendudukan Israel di Palestina ilegal.

Sebelum terbang ke Prancis, Presiden Komite Olimpiade Israel Yael Arad menyebut keberangkatan tersebut sebagai “kemenangan” karena tim yang terdiri dari 88 atlet berpartisipasi dalam Olimpiade tersebut.

“Kemenangan pertama kami adalah kami berada di sini dan kami bergerak maju. Kami tidak menyerah dan berjuang dalam ratusan pertempuran setelah 7 November,” kata Arad, merujuk pada waktu serangan Hamas di Israel selatan di Bandara Ben Gurion. Terjadi perang yang memicu protes.

Pejabat keamanan Olimpiade meningkatkan kewaspadaan di Paris, di mana delegasi Israel akan tunduk pada protokol keamanan yang ketat.

“Bukan rahasia lagi bahwa Olimpiade ini sedikit lebih sulit bagi kita semua. Namun kami yakin sepenuhnya mengenai masalah keamanan,” kata Arad.

Anggota parlemen Prancis Thomas Portes menyebabkan keributan politik pada akhir pekan setelah ia menyerukan “mobilisasi” di sekitar Olimpiade karena atlet Israel “tidak berterima kasih” dan melakukan demonstrasi untuk mendukung Palestina.

Namun, Menteri Luar Negeri Prancis Stéphane Cezorn mengatakan pada hari Senin bahwa para pemain Israel “diterima di Prancis”.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz di pos

Olimpiade Paris diadakan dari 26 Juli hingga 11 Agustus. Delapan atlet Palestina berpartisipasi di Olimpiade Paris.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours