Isu Perubahan Iklim dan Keberlanjutan Jadi Perhatian Hima Persis

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Direktorat Pusat Hubungan Internasional Persatuan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis) menyelenggarakan Global Talks, sebuah forum diskusi yang membahas berbagai isu yang mengemuka. Isu pertama yang dibahas adalah perubahan iklim dan keberlanjutan.

Ketua Umum Hubungan Internasional PP Hima Persis Fakhrizal Lukman mengatakan, forum diskusi Global Talks fokus membahas berbagai isu global dan semboyannya adalah “Dialog Global – Menjembatani Dunia”.

“Kami berharap forum ini dapat menjadi jembatan bagi para kader untuk membahas berbagai isu strategis global yang sedang berkembang,” ujarnya dalam keterangan yang diperoleh SINDOnews, Rabu (12/06/2024).

Rangkaian pertama pembicaraan global mengenai Perubahan Iklim dan Keberlanjutan ini berlangsung pada Selasa malam (11/06/2024) melalui Zoom. Diskusi ini diikuti lebih dari 75 peserta kader Hima Persis yang mewakili berbagai daerah.

Perubahan iklim adalah salah satu isu global yang paling penting, mengingat dampaknya yang luas terhadap ekosistem dunia, kelangsungan hidup manusia, stabilitas ekonomi dan sosial, serta solusi yang jelas untuk pembangunan berkelanjutan diperlukan.

“Menurut riset YouGov, Indonesia dianggap sebagai negara pertama di dunia yang masyarakatnya tidak tanggap terhadap perubahan iklim. Hal ini merupakan pukulan berat bagi rendahnya literasi masyarakat Indonesia di bidang perubahan iklim,” kata Fakhrizal.

Acara diskusi diawali dengan sambutan Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nur Hidayatullah. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memerangi krisis iklim dan mendukung inisiatif keberlanjutan.

“Generasi kita memegang kunci untuk memastikan bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang. Dengan berpartisipasi dalam debat ini, kita ikut serta dalam perjuangan melawan krisis iklim untuk melaksanakan berbagai upaya bersama yang mendukung gerakan pembangunan berkelanjutan demi bumi yang lebih baik,” dia berkata. orang yang dikenal disebut dengan rekan ilnur ini.

Rezza F. Prisandy yang merupakan President of Doctrine UK (Doctoral Epistemic of Indonesia UK) ditunjuk sebagai keynote speaker. Rezza menjelaskan meningkatnya dampak perubahan iklim dan menyoroti tindakan spesifik yang dapat dilakukan untuk mencapai keberlanjutan.

“Perubahan iklim bukan sekedar isu akademis saja. Ini adalah tantangan nyata yang memerlukan tindakan nyata, setiap orang mempunyai peran untuk melakukan upaya berkelanjutan melalui ESG (Environmental, Social and Governance). Mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat sipil kepada berbagai komunitas dan lembaga, terdapat peran kolektif “untuk dapat mendorong kebijakan yang lebih ramah lingkungan, praktik bisnis berkelanjutan, dan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan,” jelas Rezza.

Diskusi berlangsung dinamis dan interaktif. Suasana diskusi berlangsung meriah dan para peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terfokus, kritis dan relevan, yang menunjukkan antusiasme yang besar dan keinginan yang mendalam untuk mendalami lebih jauh isu perubahan iklim. Pembahasan mengenai perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan dalam webinar ini mendapat tanggapan positif dari para peserta.

“Diskusi berlangsung cukup informatif dan interaktif, dan banyak wawasan baru yang kita peroleh dari diskusi ini. Pembahasan permasalahan ini dalam perspektif global menginspirasi kami untuk melakukan upaya lokal yang kami harap dapat memberikan perbedaan dalam perbaikan ekosistem global.” ujar Ihsannul Yaziid, peserta dari UIN Jakarta.

Diskusi global ini merupakan salah satu agenda jelang konferensi internasional pelajar dan mahasiswa Persatuan Islam yang akan digelar pada masa mendatang. Ada tiga isu yang menjadi perhatian utama: perubahan iklim dan keberlanjutan, keamanan internasional dan perdamaian dunia, serta pendidikan dan teknologi universal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours