Italia tetap menentang serangan Ukraina ke wilayah Rusia

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Italia masih menolak mengizinkan Ukraina menyerbu wilayah Rusia dengan senjata dari negara Barat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani pada Minggu (22/9), usai resolusi Parlemen Eropa yang mencabut larangan tersebut.

Ia menilai keputusan yang diambil melalui pemungutan suara itu tidak mempunyai kekuatan hukum.

“Juga, Amerika belum memberikan izin untuk menggunakan senjata Barat melawan Rusia,” katanya, seraya menambahkan bahwa paket bantuan militer kesembilan ke Ukraina akan mencakup rudal Samp-T.

“…tapi kita tidak bisa membiarkan Kiev membom Moskow,” kata Tajani kepada surat kabar Italia Corriere della Sera.

Parlemen Eropa, dalam sidang pleno di Strasbourg, pada hari Kamis mengadopsi resolusi tidak mengikat yang mendesak negara-negara UE untuk segera memberlakukan semua pembatasan penggunaan senjata Barat di Ukraina terhadap target Raise Russia.

Tajani mengatakan bahwa dua bulan sebelum pemilihan presiden AS pada bulan November memberikan peluang bagi proses perdamaian Ukraina.

“Semua orang menginginkan perdamaian, termasuk Amerika Serikat,” katanya.

Ia mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga ingin Rusia berpartisipasi dalam konferensi perdamaian tersebut.

“Kita tidak boleh menempatkan diri kita pada posisi yang lebih buruk daripada Zelenskyy,” kata Tajani.

Zelensky mengatakan kepada media Prancis pada Juli lalu bahwa dia ingin Rusia berpartisipasi dalam pertemuan puncak mendatang mengenai Ukraina.

Menurutnya, komunitas internasional sepakat bahwa partisipasi Rusia penting untuk mencapai “hasil penting” dalam penyelesaian konflik.

Pada bulan Juni, Swiss mengadakan pertemuan puncak mengenai Ukraina pada bulan Juni. Orang-orang Rusia tidak diundang, tetapi mereka mengatakan bahwa meskipun mereka diundang, mereka tidak akan datang.

Menjawab pertanyaan konferensi berikutnya, Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin mengatakan kepada Sputnik bahwa Moskow tidak menerima ultimatum tersebut dan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours