ITB latih warga Garut manfaatkan minyak jelantah jadi sabun dan lilin

Estimated read time 2 min read

Garut (ANTARA) – Banyak guru dan siswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti lokakarya komunitas pemanfaatan minyak bekas untuk membuat produk sabun dan lilin yang bernilai ekonomis di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Prof. “Daripada membuang sampah yang menimbulkan masalah lingkungan, lebih baik didaur ulang menjadi produk bermanfaat seperti sabun dan lilin,” kata Cridanto, ketua kelompok pakar teknologi ITB. Senin Surendro sedang mengikuti pelatihan di kantor Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi.

Dikatakannya, proyek ini merupakan program yang membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengatasi tantangan dengan memanfaatkan limbah minyak sebagai produk yang bermanfaat.

Ia mengatakan, acara tersebut disponsori oleh ITB yang meliputi Institut Teknologi Garut (ITG) dengan 10 mahasiswa dan beberapa guru serta 12 mahasiswa yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Garut.

Alasan beroperasinya wilayah Garut karena di Garut banyak industri, banyak industri yang menjual produknya secara curang, sehingga banyak limbah minyaknya, ujarnya.

Dijelaskannya, berdasarkan pantauannya di Garut, banyak kegiatan komersial yang menggunakan minyak goreng, seperti pembuatan biskuit kulit dan burayot khas Garut.

Dikatakannya, karena usaha ini selalu menghasilkan banyak limbah, maka minyak gorengnya juga banyak, sehingga limbah tersebut harus bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat.

Ditambahkannya: “Tidak hanya produk yang dihasilkan saja yang bisa dimanfaatkan, tetapi jika produksinya mencukupi, bisa dijual dan menjadi pasar sosial.”

Kegiatan ini memberikan kesadaran baru bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu Desa Sukasen, dalam memanfaatkan minyak goreng yang digunakan untuk membuat sabun dan lilin, menurut Indri Pankawati, Pengurus Kesejahteraan Masyarakat (PKK) Desa Sukasen.

Ia juga mengatakan, “Setelah mengikuti pelatihan ini, warga khususnya para orang tua tidak lagi membuang oli bekas yang tentunya berdampak pada lingkungan.”

Kepala Desa Sukasenang, Aywan Ridwan mengucapkan terima kasih kepada ITB yang telah memilih Garut sebagai tempat penyelenggaraan acara publik ini.

Dikatakannya, pelatihan ini akan sangat bermanfaat dalam mengolah minyak bekas menjadi produk yang bermanfaat, yang nantinya akan bernilai ekonomi dan menjadi sumber pendapatan masyarakat.

Ia menambahkan: “Kemampuan masyarakat dalam mendaur ulang sampah akan menjadi sumber sosial baru dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours