ITS Ciptakan Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Komoditas Jagung

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, SURABAYA — Institut Teknologi Sepuluh Noemvri (ITS) telah menciptakan model dan sistem informasi pengelolaan rantai pasok jagung di Jawa Timur yang disebut Silaya untuk mendukung keberlanjutan rantai pasok pangan di Indonesia.

Ketua Tim Riset Terapan ITS Profesor Erma Suriani, ST, MT, PhD di Surabaya menjelaskan, Selasa, jagung merupakan produk strategis di sektor pertanian Indonesia karena berbagai keunggulannya pada pakan ternak, pangan manusia, dan bahan bakunya. sektor industri.

“Keberagaman manfaat ini membuktikan pentingnya peran produk jagung dalam pembangunan sektor pertanian dan perekonomian nasional,” ujarnya.

Erma mengatakan, saat ini industri jagung sedang menghadapi beberapa permasalahan. Hal ini antara lain rendahnya produktivitas, kurangnya pupuk, dan rendahnya harga jual jagung ke petani. Keadaan ini semakin diperparah dengan teknologi budidaya yang belum memadai.

Pemateri ITS ini berpendapat, situasi ini memerlukan perubahan manajemen rantai pasok ke arah sistem berbasis teknologi informasi.

Transisi ini dapat meningkatkan kinerja sektor perekonomian penanaman jagung, mengembangkan pertanian ekologis dan meningkatkan aspek sosial industri jagung.

“Ide ini kemudian muncul dalam sistem informasi bernama Silaya,” jelas Erma.

Erma melanjutkan, sistem informasi Silaja dapat diakses melalui situs resmi silaja.id. Sistem informasi ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap perbaikan berkelanjutan manajemen rantai pasok produk jagung di Provinsi Jawa Timur.

Makna keberlanjutan dalam konteks ini adalah dengan memasukkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup sebagai pertimbangannya.

Guru besar sistem pendukung keputusan berbasis model ini juga menjelaskan bahwa Silaya dilengkapi dengan berbagai fitur untuk mendukung industri jagung. Salah satunya adalah fungsi penunjang budidaya.

Fitur ini memungkinkan pengguna mengetahui dosis pupuk ideal, perkiraan manfaat, potensi risiko, dan indeks potensi lahan yang dimiliki.

Selain fungsi bantuan budidaya, terdapat fungsi lain yang dapat memudahkan pengguna dalam meningkatkan pengelolaan mutu jagung. Fitur-fitur tersebut didukung dengan metode pemodelan dengan menggunakan data yang valid.

Ke depan, Erma berharap Silaya dapat dilaksanakan guna meningkatkan nilai kinerja rantai pasok jagung di Provinsi Jawa Timur.

Menanggapi hasil penelitian tersebut, Danny Kurniawan mengucapkan terima kasih kepada ITS atas upayanya mendukung keberlanjutan pengelolaan rantai pasok jagung.

“Ini adalah metode yang dapat membantu mengelola rantai pasokan produk jenis ini (jagung, catatan Redaksi) di Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours