Jabar revitalisasi sapi potong-perah pasca populasi turun akibat PMK

Estimated read time 3 min read

Bandung (Antara) – Pemerintah Daerah Provinsi (Pempro) Jawa Barat menyatakan berencana memulihkan sapi potong dan sapi perah setelah populasinya menurun akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). sapi dan hewan lainnya. BUFFALO Sekretaris Dinas Keamanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Andrianatari mengatakan, saat ini untuk sapi potong, Pemprov Jabar sedang memperbanyak budidaya sapi asli Jabar, yakni sapi Pasdan, karena lebih tahan terhadap berbagai penyakit “Sapi Pasdan ini mempunyai keunggulan walaupun bobotnya tidak sebesar sapi asing lainnya, namun karkasnya mencapai 54-56% sehingga dagingnya lebih banyak, dan perawatannya juga mudah karena merupakan sapi lokal. jadi tidak mudah sakit, kami promosikan karena biasa digunakan untuk sapi potong. Sedangkan untuk sapi perah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan perusahaan peternakan sapi perah PT Sumber Citarasa Alam untuk mengembangkan kembali sapi perah tersebut. jumlah penduduk dan produksi susu yang terdampak PMK, katanya, kerja sama dengan PT SCA untuk meningkatkan produksi susu di Jawa Barat dengan membuka fasilitas kandang baru yang mampu menampung 200-300 ekor sapi perah, yang kini menjadi terbesar ketiga di Tanah Air setelah Jawa Timur dan Jateng Gandeng SCA untuk tingkatkan Kita ingin Jabar yang tadinya nomor satu bisa produksi lebih banyak, kalau populasinya bisa berkurang, tapi mudah-mudahan produksinya bisa meningkat,” kata. Sementara itu, Direktur Utama PT SCA Dadang Suryana mengungkapkan, produksi susu dalam negeri saat ini hanya bisa memenuhi 20 ekor. persen dari kebutuhan nasional, sedangkan sisanya berasal dari impor. Bekerja sama dengan Pemprov Jabar, Dadang mengatakan sekitar 1,2 hektare sapi perah akan diternakkan harus mengembangkan lahan lain sebagai pendamping, sekitar 20 hektar untuk pakan ternak (HMT). Di tangan kami ada rumput sebagai kebutuhan pokok sapi,” ujarnya. Meski demikian, Dadang menyebut hal tersebut merupakan langkah positif dalam upaya peningkatan populasi di Jabar, dengan 127 ekor sapi perah didatangkan dari Australia pasca serangan PMK dan LSD. “Mungkin sebaiknya dilakukan impor dulu, kemudian diperbanyak persilangan atau pembibitan benih dari keturunan sendiri, sehingga perlahan-lahan akan meningkatkan populasi dan kemudian secara bertahap mengembalikan produksi yang sudah ada secara lokal,” ujarnya. Berdasarkan data BPS, populasi sapi potong di Jawa Barat sebanyak 377.505 ekor pada tahun 2022 (415.141 ekor pada tahun 2021), sedangkan populasi sapi perah pada tahun yang sama sebanyak 110.005 ekor (119.939 ekor pada tahun 2021). 76,2 ribu ton daging sapi mulai tahun 2023 di Jawa Barat untuk produksi (72,4 ribu ton pada tahun 2022). Sedangkan susu akan diproduksi di Jawa Barat pada tahun 2023 sebanyak 268,4 ribu liter (264,8 ribu liter pada tahun 2022). Baca juga: Pemprov Jabar waspadai penyakit antraks dan cacar sapi jelang Idul Adha Baca juga: Pemprov Jabar gencarkan vaksinasi LSD untuk cegah penularan cacar pada sapi

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours