Jadi Mitra Kemendikbudristek, Mondelez Indonesia Tingkatkan Edukasi #BijakPlastikSejakDini

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Lingkungan tempat anak tumbuh juga berdampak pada perkembangan perilaku anak, terutama upaya meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah plastik. Oleh karena itu, lingkungan yang terintegrasi sangat diperlukan agar proses pengajaran dan pembiasaan mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah plastik sejak dini dapat berjalan secara sukarela.

Menyadari hal tersebut, Mondelez Indonesia untuk pertama kalinya memperluas jangkauan #BijakPlastikSejakDini yang kini telah memasuki tahun keempat penyelenggaraannya dengan menjadi mitra Gerakan Sekolah Sehat (GSS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, selain menghadirkan film. kegiatan untuk menjamin kesatuan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

CEO Mondelez Indonesia Parveen Dalal menjelaskan bahwa inisiatif #BijakPlastik SinceEarly merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam pengendalian sampah plastik, sekaligus sebagai penyelesaian inisiatif #MondelezForIndonesia.

“Inisiatif #BijakPlastic SinceDini berfokus pada upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberdayakan anak-anak agar cerdas mengelola sampah plastik sejak dini. Parveen Dalal menjelaskan bahwa “kami berharap kedepannya inisiatif ini dapat diperluas lebih jauh lagi, sehingga menjangkau masyarakat luas.” dan melibatkan lebih banyak pihak,” jelas Parveen Dalal.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Gerakan Sekolah Sehat (GSS), Drs. Saya Nyoman Rudi Kurniawan, M.T. Selaku Direktur Gerakan Kesehatan Kemendikbud menjelaskan, GSS merupakan proyek yang digagas Kemendikbud sebagai kerja sama berkelanjutan semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra, sekolah. . , komunitas dan mitra lain untuk membangun sekolah kedokteran.

“Kami mengapresiasi peran Mondelez Indonesia sebagai mitra Gerakan Sekolah Sehat melalui Inisiatif #BijakPlastikSejakDini untuk memperkuat pilar kesehatan lingkungan, khususnya dalam meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah plastik,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Sekolah Kesehatan, Mondelez Indonesia juga memproduksi materi edukasi, buku saku, dan video tutorial yang pembuatannya didukung oleh tim Indonesian Environmental Scientist Association (IESA).

Lina Trimugi Astuti selaku Sekretaris Jenderal IESA menjelaskan bahwa buku ini menyoroti pentingnya peran semua pihak (keluarga, sekolah, komunitas) dan mendorong partisipasi mereka dalam meningkatkan kesadaran tentang #BijakPlastik desdeEarly.

“Untuk memudahkan anak-anak memahaminya, materi dikemas dalam bentuk tantangan 30 hari membuat #BijakPlastikSejakDini. Kantong dan video panduan ini dibagi menjadi dua kelompok umur, yaitu untuk kelas 1-3 dan 4-6 dan dilengkapi dengan jalur pemantauan yang melibatkan partisipasi guru, orang tua dan masyarakat sekitar untuk membantu memantau perkembangan tumbuh kembang anak,” jelas Dr. Lina.

Head of Government Communications and Marketing Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari menambahkan, Sejak tahun 2021, inisiatif #BijakPlastikSejakDini dilakukan untuk memantau konsep bank sampah di sekolah, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan pada akhirnya mengurangi sampah plastik. Selama 4 tahun pelaksanaannya, inisiatif ini melibatkan partisipasi 1.500 siswa, guru, dan orang tua, yang menghasilkan penghapusan lebih dari 3 ton sampah plastik yang digunakan dalam furnitur untuk mendukung pendidikan di sekolah-sekolah yang didukung oleh Mondelez Indonesia.

“Sebagai kelanjutan dari inisiatif #BijakPlastikSejakDini, diawali dengan workshop pengelolaan sampah plastik yang dihadiri lebih dari 500 peserta, mulai dari guru dan perwakilan sekolah (SD), perwakilan orang tua, siswa dan masyarakat sekitar.” Selain itu “Mondelez Indonesia juga mengadakan kontes digital yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu daur ulang sampah plastik dan strategi pengelolaan sampah plastik baru,” pungkas Khrisma.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours