Jajal Whoosh, para CEO perkeretaapian ASEAN ingin bangun kereta cepat

Estimated read time 3 min read

Bandung (ANTARA) – Para CEO perusahaan kereta api asal negara ASEAN terlihat sangat senang dan antusias saat PT KAI diundang menjadi tuan rumah konferensi ARCEO tahun 2024 naik Whoosh, bahkan ada di antara mereka yang ingin membangun kereta api berkecepatan tinggi setelah mencobanya. Para CEO perusahaan kereta api Asia Tenggara diajak menaiki KA Whoosh Express dari Padalarang menuju Stasiun Halim dalam perjalanan pada pukul 07:18 WIB yang tiba di tujuan pada pukul 08:17 WIB. Salah satunya, Direktur Utama Keretapi Tanah Melayu Berhard (KTMB) Mohammad Rani Hisham Samsudin mengatakan, menaiki kereta wusss itu yang ditunggu-tunggunya, meski menaiki kereta berkecepatan tinggi di negara lain. “Tapi kereta kecepatan tinggi ini yang paling istimewa karena pertama di Asia Tenggara. Kalau saya lihat luar biasa, walaupun kereta kecepatan tinggi secara umum sama, Whoosh menjadi pembeda karena bisa dinikmati di Asia Tenggara. dan menawarkan kecepatan Jakarta -Bandung 140″ km hanya sekitar setengah jam. Makanya ada rencana untuk tetap di Malaysia, kata Rani Hisham di sela-sela tur Whoosh, Rabu. Menurut Rani Hisham, yang penting di sini adalah kecepatan untuk menghemat waktu, dan ini menciptakan peluang yang baik bagi pembangunan ekonomi di dalam negeri, produksi yang tinggi dan efisiensi antara kedua kota tersebut. Apalagi mengingat respon masyarakat yang sangat baik. baik untuk Whoosh dan masa depannya di Indonesia. Tentunya dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian Jakarta-Bandung dan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan Wakil Gubernur Kereta Api Negara Thailand Anan Phonimdang yang mengatakan kereta berkecepatan tinggi menjadi incaran perusahaan Thailand, oleh karena itu ia sangat antusias dengan kereta yang mampu menempuh jarak 124 kilometer dari Bandung hingga Jakarta dalam waktu 28 menit. dengan kecepatan maksimal 350 km “Kereta cepat ini yang jadi tujuan kita. Saya kira layanan kecepatan tinggi yang bagus dan baru di ASEAN ini bisa diperluas dan perlu ada di kota-kota lain yang terhubung dengan Bandung. negara ini dilengkapi dengan stasiun kereta berkecepatan tinggi,” katanya. Sementara itu, GM Kereta Api Nasional Filipina Celeste D. Lauta mengatakan bahwa dirinya sangat menikmati pengalaman luar biasa menaiki Kereta Berkecepatan Tinggi Whoosh untuk pertama kalinya. “Saya pikir ini selalu bisa ditingkatkan, mungkin ada kelasnya biji-bijian. Tapi menurut saya ini wow dan akan bekerja dengan baik karena cepat dan nyaman,’ katanya. Diketahui, Konferensi ARCEO ke-44 ini dihadiri oleh delapan operator kereta api se-Asia Tenggara antara lain: 1. Kereta Api Tanah Melayu (Malaysia) yang dipimpin oleh YBhg Datuk Mohd Rani Hisham Samsudin selaku GCEO

2. Vietnam Railways (Vietnam) dipimpin oleh Hoang Gia Kanh sebagai General Manager – Ketua Delegasi

3. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan (Kamboja) dipimpin oleh Ray Rom sebagai kepala dinas perkeretaapian

4. Kereta Api Nasional Laos (Laos) dipimpin oleh Daochinda Siharath sebagai Chief Executive Officer

5. Perkeretaapian Nasional Filipina (Filipina) dipimpin oleh Atty. Celeste D. Lauta sebagai Manajer Umum

6. Myanmar Railways (Myanmar) dipimpin oleh Nyi Nyi Swe sebagai General Manager (Planning & Admin) (CEO)

7. Kereta Api Negara Thailand (Thailand) dipimpin oleh Anan Phonimdang sebagai Wakil Gubernur

8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia) dipimpin oleh Didiek Hartantyo sebagai Direktur Utama. Rangkaian acara konferensi ARCEO meliputi: 1. CEO Meeting

2. Kegiatan sosial penanaman pohon

3. Berbagi sesi dengan para ahli

4. Menghadirkan Bandung sebagai kota wisata yang terhubung dengan KAI

5. Stasiun Pembandingan6. Dengan Whoosh, Compartment Suites, Dining on Train dan LRT Jabodebek. Baca Juga: KAI Hadirkan Pengalaman Konektivitas Transportasi ke Grup ARCEO Baca Juga: Whoosh Layani 4,2 Juta Penumpang dalam 10 Bulan Baca Juga: PT KAI: Konferensi ARCEOS ke-44 di Bandung Karena Ada Kereta Whoosh

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours