Jakarta Bhayangkara Presisi Raja Proliga 2024, Runtuhkan Dua Tahun Dominasi Jakarta Lavani

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, Jakarta – Tim voli putra Bhayangkara Presisi Jakarta menjadi juara PLN Mobile Proliga 2024, membungkam juara bertahan Jakarta LavAni 3-1 (28-30, 25-22, 25-22 dan 25). 23) Final digelar di Stadion Indonesia Ibu Kota Jakarta pada Minggu (21/07/2024) malam.

Bhayangkara Presisi Jakarta mengawali set pertama dengan tenang memanfaatkan banyak kesalahan yang dilakukan Jakarta LavAni. Bhayangkata Jakarta Presisi memimpin 6-4. Kedua tim saling berebut poin hingga Jakarta Lavaani mampu mengoleksi satu skor.

Penampilan Renan Buiatti membuat Jakarta LavAni memperpanjang waktu menjadi 18:15. Kedua tim berjuang untuk mencetak poin hingga skor menjadi 24-24.

Jakarta LavAni tak mampu membendung rebound Noumory Keita dan Bhayangkara Presisi Jakarta lemah saat menyambut tembakan Renan Buiatti. Jakarta LavAni menyelesaikan set pertama 30:28.

Pada laga kedua, kedua tim bermain terbuka dan saling serang hingga mengejar titik temu. Bhayangkara Presisi Jakarta berhasil meraih tiga poin 12-8.

Jakarta LavAni terus menekan Renan Buiatti dan berhasil menyamakan skor menjadi 19:19. Namun permainan tenang Bhayangkara Presisi Jakarta membuahkan laga keduanya sendiri setelah unggul 25-22.

Pada laga ke-3, Bhayangkara Presisi Jakarta terus mendapat tekanan dari Jakarta LavAni. Memanfaatkan kesalahan servis Jakarta LavAni, Bhayangkara Presisi Jakarta bisa unggul lima poin pada kedudukan 10-5.

Noumory Keith tampak tak terhentikan oleh center LavAni dari Jakarta dan bertahan untuk memenangkan set ketiga 25-22.

Mengejar dua laga, Jakarta Lavaani langsung memanfaatkan aksi Farhan Halim dan Renan Buiatti dengan unggul 5 poin, imbang 8-6.

Jakarta Lawani berhasil mempertahankan keunggulan 5 poin 15-10 pada pertengahan pertandingan. Namun Bhayangkara Presisi Jakarta kembali memanfaatkan kesalahan servis LavAni dari Jakarta dan mencatatkan empat poin berturut-turut untuk menjadikan kedudukan 20-19.

Perburuan poin terus berlanjut di penghujung pertandingan, namun Bhayangkara Presisi Jakarta mampu menutup babak keempat dengan kemenangan 25-23.

Dengan kemenangan ini, Bhayangkara Presisi Jakarta bisa membalas dua kekalahan terakhirnya dari Jakarta LavAni dua kali berturut-turut.

Dengan nama Bhayangkara Samator Surabaya, Bhayangkara Presisi Jakarta dua kali meraih gelar Proliga. Kejuaraan Proliga musim ini berarti Bhayangkara Presisi Jakarta telah meraih tiga gelar juara sepanjang sejarahnya.

Sementara itu, kekalahan di final pertama bagi LavAni Jakarta setelah tiga musim berturut-turut memenangi dua dari tiga final. Kekalahan tersebut sekaligus memupus harapan tim asuhan pelatih Nicholas Vives untuk mencetak sejarah sebagai tim pertama yang meraih kemenangan tiga kali berturut-turut.

Pelatih Bhayangkara Presisi Jakarta Reidel Toiran mengatakan, menjuarai turnamen sebagai pelatih lebih sulit dibandingkan menjuarai turnamen sebagai pemain.

“Pelatih itu rumit sekali, kalau pemainnya hanya bermain positif, hanya saja pelatihnya sedikit rumit, itu pengalaman baru, kataku dua tahun, aku belajar banyak. Tahun lalu, tahun ini, terima kasih atas kesempatannya dan saya dapat memberikannya kepada Anda dengan meningkatkan kinerja kami, kata Reidel dalam konferensi pers usai pertandingan.

Reidel mencicipi nama Proliga sebagai pemain bersama Surabaya Samator.

Diakuinya, timnya kurang fit saat tampil di laga-laga awal, namun setiap Minggu berkat penilaian sang pelatih, performa Nizar Zulfikar dan kawan-kawan semakin impresif hingga berhasil meraih gelar juara. .

“Evaluasinya kita tingkatkan, pasti ada kesalahan, hanya anak-anak yang tetap menerima kontribusi penuh sampai akhir, mereka tetap memasang target setinggi-tingginya,” ujar pelatih terbaik Proliga 2024 itu.

Reidel mengucapkan terima kasih kepada manajer dan seluruh pihak terkait Bhayangkara Presisi Jakarta yang masih mempercayainya untuk membawa perubahan musim ini.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada para atlet, karena hasil dari atlet kami sampaikan. Kami pelatih bisa bicara situasi atau taktik, tinggal atlet yang menerapkannya di lapangan,” ujar pelatih asal Kuba itu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours