Jakarta masih sangat prospektif jadi tujuan investasi

Jakarta (ANTARA) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan Jakarta masih menjanjikan sebagai tujuan investasi.

“Kalau bicara perekonomian nasional, peran Jakarta sangat besar, artinya sekitar 16-17 persen PDB nasional berasal dari Jakarta,” kata Wakil Kepala Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Sahminan di Jakarta, Kamis.

Sahminan menilai, secara nasional, di tengah gejolak perekonomian global yang melanda banyak negara, Indonesia tumbuh kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2024 yang tercatat sebesar 5,11 persen juga dinilai sangat kuat dibandingkan negara lain.

Selain itu, inflasi negara dapat dijaga di bawah 3 persen.

“Inilah hasil yang menarik bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, kami terus optimistis dengan investasi ini di Indonesia, khususnya di Jakarta,” ujarnya.

File foto – Deputi Direktur Bank Indonesia DKI Jakarta Sahminan memberikan sambutan pada acara bertajuk “Business Matching PaDI UMKM Jakarta 2023” di Jakarta, Selasa (10/10/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri Hal serupa juga terjadi pada pertumbuhan ekonomi Jakarta yang diperkirakan terus menguat pada tahun 2024, dari 4,8 persen menjadi 5,6 persen.

Ia mengatakan, sebagai kota besar, perekonomian Jakarta tidak lepas dari peran investasi yang menyumbang sekitar 36 persen terhadap total PDB Jakarta.

“Kalau kita lihat lagi perekonomian Jakarta, situasi investasi ini sangat besar. Dari sektor saja sekitar 36 persen PDB DKI Jakarta,” ujarnya.

Pasca disahkannya Undang-Undang Penanaman Modal Khusus (DKJ) DKI Jakarta, kegiatan penanaman modal akan menjadi prioritas bagi Jakarta. Karena

Jakarta bertujuan untuk menjadi kota global seperti kota-kota besar dunia.

“UU DKJ sudah disahkan, nanti Jakarta akan berubah dan memperkuat posisinya menjadi kota global. Jadi, dalam hal ini tentu sangat diperlukan adanya investasi, baik di dalam maupun luar negeri,” kata Sahminan.