Jakbar perketat pengawasan di lokasi rawan tawuran

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat memperketat pengawasan dan pengamanan di kawasan rawan bentrokan antara pelajar dan warga di kawasan tersebut.

Hal itu disampaikan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto terkait perkelahian yang menewaskan seorang siswi SMA di Kedojan Utara di Jakarta, Sabtu.

“Kami bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Barat akan memperkuat pengawasan terhadap warga masyarakat yang diduga berkelahi,” ujarnya.

Pengawasan ini dilakukan dengan menjaga kawasan rawan pertempuran yang melibatkan petugas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat, TNI, dan Polri.

“Kami juga meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kawasan tersebut agar tidak terjadi perkelahian, baik antar anak sekolah, tetangga, maupun desa,” kata Uus.

UUS akan menindak tegas siswa sekolah sekitar yang terlibat tawuran. Nanti saya minta Kepala Dinas Pendidikan (Wakil Kepala Dinas Pendidikan) melakukan verifikasi, kalau terbukti saya minta Subbag menindak tegas, ujarnya.

Tindakan tegasnya adalah pembatalan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi pelajar yang bersangkutan. “Pasti iya (pembatalan KJP Plus),” kata Uus.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat (Jakbar)

Diding Wahyudin mengatakan, pihaknya akan menegakkan aturan bagi mahasiswa yang terlibat tawuran.

Khusus bagi siswa yang terlibat tawuran yang menewaskan seorang siswa SMA pada Kamis (18/7), pihaknya terus mencari informasi mengenai asal sekolah siswa tersebut.

Memiliki

“Ya sesuai aturan tentunya. Jadi kita akan tetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), sesuai prosedur,” kata Diding.

Yang dipermasalahkan adalah Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan.

“Kalau aturannya sudah jelas seperti apa (pembatalan di KJP Plus), maka aturannya akan kita ikuti. Iya makanya kita cek dulu. Yang bisa, makanya kita cek dulu,” Diding. dia berkata

Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tewas tertabrak kereta api di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat setelah terlibat perkelahian di kawasan itu pada Kamis (18/7) malam.

Iya (korban terlibat tawuran). Korban tawuran dari seberang (Kebon Jeruk). Saat itu ada kereta, saya balik! Temannya (yang belum tawuran) dari arah. Polres Jakarta Barat langsung berhenti,” kata petugas patroli jalan raya (PJL) Kereta Api Amarullah Hadi menanggapi wartawan setempat.

Meski sempat ditegur, kata Amarullah, namun perkelahian di pagar rel tak terhindarkan hingga mengakibatkan korban tertabrak kereta api.

“Sempat terjadi tawuran di jalur kereta. Mereka saling serang, saat KA Tangerang mendekat, dua orang hampir tertabrak, satu orang kabur, korban tidak bisa menghindar. Saat itu kereta melaju kencang,” kata Amarullah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours