Jakpus tunggu arahan Kemenkes-Dinkes soal nyamuk Wolbachia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Pusat Kota Jakarta masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait penerapan pemanfaatan nyamuk Wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue di wilayah tersebut. Terkait penerapan nyamuk Wolbachia, kami menunggu arahan baik dari Kementerian Kesehatan maupun Dinas Kesehatan DK DKI Jakarta, kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Pusat (Sudinkes) DKI Jakarta Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Risma mengatakan, saat ini di DKI Jakarta wilayah penerapan nyamuk Wolbachia berada di wilayah Jakarta Barat. Meski demikian, Pemerintah Pusat Kota (Pemkot) Jakarta tetap mendukung kegiatan tersebut.

Saat ini di DKI Jakarta wilayah penerapan nyamuk Wolbachia oleh Kementerian Kesehatan adalah wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat mendukung kegiatan tersebut, kata Risma.

Peluncuran nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat menjadi program pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Baca juga: PSN 3M Plus Solusi Paling Ampuh Berantas Demam Berdarah di Jakarta Pusat. Risma menjelaskan, jumlah kasus DBD di Jakarta Pusat hingga 5 September 2024 pukul 12.00 WIB sebanyak 1.125 kasus dengan lima kematian.

“Dari 1.125 kasus, tertinggi di Kabupaten Kemayoran sebanyak 301 kasus dan terendah di Gambir sebanyak 25 kasus,” kata Risma.

Sebaran kasus DBD di Kecamatan Jakarta Pusat yakni Gambir 25 kasus, Sawah Besar (115), Kemayoran (301) dan meninggal satu orang. Kemudian kasus Senen (96), Cempaka Putih (164), Johar Baru (192) yang meninggal dunia sebanyak dua orang. Sedangkan di Menteng kasusnya 115 kasus dan Tanah Abang (117 kasus) meninggal dua orang. Baca Juga: Cegah Demam Berdarah, Jakpus Imbau Warga Terapkan PSN 3M Plus Mengingat banyaknya kasus, Pemkot Jakpus terus pantau kegiatan PSN 3M Plus, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melaksanakan tiga langkah. tindakan utama yaitu drainase, penutupan dan daur ulang.

Kemudian menganalisis data demam berdarah dan memantau perkembangan kasus demam berdarah di Jakarta, khususnya Jakarta Pusat. Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga melakukan pembinaan dan koordinasi dengan rumah sakit di Jakarta Pusat terkait menyikapi data demam berdarah di website surveilans Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Puskesmas dan lintas sektor serta kader terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian DBD seperti kegiatan rutin NSP, larvasida, dan fogging. “Kami juga berupaya memberikan informasi melalui infografis di media sosial mengenai penyakit demam berdarah di seluruh fasilitas kesehatan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Risma.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours