Jalan kaki dan bersepeda bantu jaga kebugaran usai beribadah haji

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Persatuan Dokter Haji Indonesia (Perdokhi) mengatakan olahraga ringan seperti jalan kaki dan bersepeda dapat membantu menjaga kebugaran para jemaah haji yang baru tiba di Indonesia setelah serangkaian perjalanan panjang jemaah haji.

“Sehabis haji kita bisa bermain lebih kuat lagi. Misalnya di rumah bisa atau bisa naik sepeda stasioner tanpa beban apa pun,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Dr. , MARS, AIFO -K, Jakarta melalui telepon di Antara, Senin.

Menyikapi kepulangan ribuan jemaah haji ke Indonesia, Syarif menekankan pentingnya jemaah haji melakukan olah raga ringan secara bertahap agar tidak mengagetkan badan setelah lama berada di pesawat atau melakukan aktivitas haji yang panjang. .

Dalam permainan jalan kaki, beliau berpesan kepada jamaah untuk menempuhnya secara perlahan di tempat yang aman dan melingkar, bukan di perbukitan atau lereng yang curam. Posisi ini baik bagi penderita penyakit kronis seperti penyakit paru-paru atau jantung.

Bagi jamaah haji yang lebih suka berolahraga di rumah, mengayuh sepeda stasioner bisa menjadi pilihan yang baik karena tidak memerlukan banyak gerak dan pergerakan dalam waktu bersamaan. Jenis olahraga lain yang bisa dilakukan di rumah adalah aerobik ringan hingga sedang untuk menjaga kelenturan seluruh bagian tubuh, kata Syarif.

Sementara untuk olahraga lain seperti yoga dan Zumba, Syarif menilai silaturahmi bisa dilakukan, jika disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien komorbid.

“Tergantung penyakitnya, tergantung jenis penyakitnya. Kalau penyakitnya disebabkan oleh darah tinggi atau diabetes, yang penting mengatur aktivitas sesuai cara penggunaan obat, tergantung stabil tidaknya penyakit. atau tidak,” katanya.

Begitu pula dengan penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan tekanan darah tinggi.

Namun, denyut nadinya harus diperiksa terlebih dahulu, ia harus belajar mengukur denyut nadinya, menyadari dirinya dan kemampuan kekuatan fisiknya. Jika denyut nadinya sudah meningkat, sebaiknya ia istirahat sebentar, jangan biarkan dia melebihi 120 dengan ini. penyidikan) dapat dilakukan secara terpisah,” kata Syarif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours