Jangan tunda periksa mata agar tak sampai buta

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis mata lulusan Universitas Hasanuddin, Dr. Bapak Ahmad Ashraf Amalius, MPH, M.Kes, SpM(K) menyampaikan bahwa masyarakat harus meningkatkan kesadaran tentang pemeriksaan mata untuk mencegah meningkatnya angka kebutaan akibat glaukoma di Indonesia.

Alasannya dia tidak menyadarinya karena awan itu terjadi secara perlahan, sehingga dia tidak menyadari perubahan penglihatannya, lain halnya ketika penglihatannya tiba-tiba kabur, kata Ahmad yang ada di internet dalam diskusi tentang kesadaran akan katarak. . . dengan RS Mata JEC Kedoya, di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya, masyarakat harus mewaspadai perubahan yang terjadi pada penglihatannya, seperti penglihatannya terasa berkabut, ada bayangan dan lingkaran, atau penglihatannya keruh. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kondisi ini tidak normal dan sering menunda berobat karena merasa masih bisa beraktivitas.

Selain itu, Pak Ahmad menyampaikan bahwa masyarakat masih takut untuk menjalani operasi katarak karena adanya anggapan atau mitos yang tersebar di lingkungannya, serta masalah biaya dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan.

“Banyak orang yang salah mengira bahwa kebutaan akibat katarak adalah proses alami yang tidak bisa diobati lagi, sehingga mereka semakin banyak yang mengundurkan diri, padahal ini adalah kondisi yang bisa diobati dengan operasi,” kata salah satu dokter. Dokter. Ketua Seksi Penanggulangan Kebutaan (SPBK) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).

Pak Ahmad menambahkan: Operasi katarak merupakan solusi yang sangat direkomendasikan bagi pasien katarak mulai dari katarak stadium awal atau katarak ringan hingga katarak berat.

Dengan adanya operasi dapat berkontribusi menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia yang mencapai 1,8 persen dari survei The Rapid Assessment of Prevention of Blindness (RAAB) Organisasi Internasional untuk Pencegahan Kebutaan bersama WHO. Pada tahun 2016-2017.

Menurut Ahmad, operasi sangat dianjurkan bagi orang berusia 50 tahun ke atas agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas.

Ia mengatakan, harus ada kerja sama berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta, guna meningkatkan tingkat penerimaan masyarakat terhadap bahaya kebutaan mata dan mencegah gelombang kebutaan yang diperkirakan semakin meningkat. Setiap tahun, jika tidak dicegah. .

Dukungan kebijakan pemerintah juga diperlukan, termasuk perbaikan fasilitas yang belum didukung melalui pengadaan dan distribusi tenaga kesehatan serta penanganan penyakit yang baik, kata Ahmad.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours