Jantung Si Kecil Sehat? Cek Sejak Usia Kehamilan 18-22 Minggu

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan suatu kondisi kelainan struktur jantung yang terjadi saat anak masih dalam kandungan. Penyakit ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat mempengaruhi fungsi jantung secara keseluruhan.

Jika tidak dideteksi dan diobati sejak dini, PJK dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Dokter jantung anak dr Sarah Rafika Nursyirwan SpA (K) mengatakan, usia kehamilan 18-22 minggu merupakan saat yang tepat untuk mendiagnosis jantung bayi apakah diduga ada kelainan atau tidak.

“Adopsi yang baik dilakukan pada minggu ke 18 hingga 22 yang merupakan waktu terbaik,” kata Sarah dalam wawancara online di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Sarah menjelaskan, usia kehamilan 18-22 minggu merupakan saat yang tepat untuk memeriksakan jantung bayi, karena pada masa tersebut jantung sudah terlihat jelas melalui pemeriksaan USG pada bayi. Ahli jantung anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RS Cipto Mangunkusumo menekankan pentingnya deteksi dini penyakit jantung koroner pada janin, karena saat ini belum ada tempat di Indonesia yang diperbolehkan melakukan intervensi terhadap gangguan jantung pada rahim. .

Oleh karena itu, sediaan terapeutik sebaiknya diberikan segera setelah janin menyelesaikan proses persalinan jika kelainan jantung janin terdeteksi sejak dini. Jadi pemahamannya kita harus siapkan tim saat bayi lahir, kita siapkan ruang NICU saat bayi lahir, dan siapkan ventilator, kata Sarah.

“Tim akan mempersiapkannya, terutama dokter anak, dokter jantung, dokter spesialis jantung yang akan membantu persalinan dan kebidanan, serta obat-obatannya. Jadi ada beberapa obat-obatan yang dipersiapkan terlebih dahulu,” ujarnya.

Menurut Kementerian Kesehatan, belum ada peningkatan signifikan kasus penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir. Namun, Kepala Biro Humas dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini terdapat sekitar 12.000 anak Indonesia yang mengidap penyakit jantung. Sehingga diperlukan pertolongan segera, seperti operasi jantung.

Ia juga mengatakan, selain mendesak mendatangkan dokter dari negara lain untuk melakukan transfer teknologi dan mempercepat pembedahan, Kementerian Kesehatan juga melakukan upaya lain untuk memberikan pengobatan yang tepat terhadap penyakit tersebut, seperti menyediakan peralatan untuk pengobatan kanker. Jantung, stroke dan uronefrologi. Pelayanan (KJSU). “Yang lainnya adalah pendirian rumah sakit pendidikan, beasiswa dari Kementerian Kesehatan atau LPDP, kemudahan izin kerja dan kepulangan tenaga kesehatan Indonesia dari luar negeri,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours