Jelang 70 Tahun KAA, Menlu Retno Ajak Perkuat Solidaritas Global Selatan melalui Bandung Spirit

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan penguatan persatuan global melalui Semangat Bandung. Hal itu disampaikannya dalam pidatonya saat membuka Road to Platinum Jubilee Konferensi Asia Afrika, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Menurut Retno, para pendiri negara Asia Afrika pada tahun 1955 menanam “benih” kerja sama Asia Afrika dengan mengobarkan Semangat Bandung. “Benih tersebut telah tumbuh menjadi ‘pohon’ kerja sama yang memberikan keteduhan bagi kita untuk menghadapi permasalahan dunia,” kata Menlu.

Pada acara yang dihadiri para duta besar negara sahabat, akademisi, media dan pemuda tersebut, Menlu Retno menegaskan semangat Bandung masih tetap aktif hingga saat ini. “Semangat Bandung yang menjadi semangat Konferensi Asia Afrika tahun 1955 masih sangat penting dalam menjawab tantangan global saat ini,” ujarnya.

Selain itu, Menlu Retno menyerukan tiga langkah untuk melestarikan “pohon” kerja sama Asia-Afrika. Pertama, mengamankan “akar” keadilan global dan kemanusiaan dengan mengedepankan keadilan bagi rakyat Palestina. Saat ini keadilan dan kemanusiaan masih kurang bagi rakyat Palestina yang menjadi korban kekerasan Israel.

Menlu Retno mengatakan utang yang belum terbayar adalah kemerdekaan Palestina. Ia juga meminta negara-negara Asia-Afrika untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina melalui hukum internasional dan bantuan kemanusiaan.

Kedua, meningkatkan ketahanan terhadap krisis politik global. Ia mencontohkan epidemi Covid-19 yang terbukti dapat ditangani secara individual, tidak terisolasi, dan melibatkan partisipasi seluruh komponen komunitas global. Semangat Bandung dapat memberikan pedoman kerja sama yang lebih baik dan memperkuat pendekatan multilateral.

“Inklusi adalah DNA penting dari kerja sama kita, yang tidak meninggalkan siapa pun dan memperkuat cabang-cabang persatuan kita,” tegasnya.

Ketiga, dengan memperluas “cabang” persatuan untuk melindungi hak atas pembangunan. Negara-negara Selatan harus mampu meningkatkan solidaritas dalam memajukan hak atas pembangunan guna mencapai pembangunan yang sukses, inklusif, dan berkelanjutan.

Untuk itu, Menlu Retno juga mengimbau negara-negara Asia-Afrika tetap bertekad menggalakkan Semangat Bandung untuk mempererat persatuan dan kerja sama antar negara Asia-Afrika. “Mari kita jaga pohon kerja sama Asia Afrika ini agar terus menjadi bayang-bayang masa depan kita,” ujarnya.

Pertemuan diakhiri dengan diskusi

Road to Platinum Jubilee KTT Afrika-Asia bertema “Asia Afrika We Want: Empowering the World by Leveraging the Bandung Spirit” merupakan acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama Internasional dan Regional, Asia-Pasifik dan Afrika, Departemen Luar Negeri. . dalam persiapan peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (AAC) pada tahun 2025.

Acara ini merupakan pertemuan untuk mempererat persatuan dan kerja sama antar negara-negara Global South. Usai pembukaan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, acara dilanjutkan dengan diskusi membahas isu-isu terkait upaya memperkuat persatuan dan kerja sama antar negara Global South dengan menghidupkan kembali semangat Bandung.

Selain redaksi, para duta besar yang hadir dalam pertemuan tersebut memberikan jawaban dan pendapatnya. Hasil diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan rencana aksi konkrit untuk memperkuat kesatuan dan peran Global South dalam tata kelola global.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours