Jelang Pilkada 2024, Dico Ganinduto Diyakini Siap Bawa Perubahan untuk Kota Semarang

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pernyataan Bupati Kendal Diko Ganindut yang menyebut Semarang sebagai ibu kota provinsi tertinggal dibandingkan daerah lain menuai reaksi dari berbagai kalangan. Pernyataan tersebut dinilai wajar dan menjadi bukti bahwa oknum tersebut siap bertarung di Pilkada 2024.

Pengamat politik Harry Mendrofa menilai pernyataan itu cocok bagi Dick sebagai calon pemimpin daerah (pilkada) 2024 di Semarang, Jawa Tengah.

Harry mengatakan, Selasa (6/8/2024), “Saya rasa sebagai salah satu kandidat, wajar jika Dicko menyampaikan hal itu. Upaya ini juga merupakan strategi untuk mengukur respon masyarakat. Semacam pengendali gelombang.”

Menurutnya, sebagai calon, Dicko harus fokus pada tema atau tren yang kuat. Lanjutnya, “Di sisi ini, calon lainnya belum masuk. Dan ini bisa diartikan sebagai bentuk perjuangan Dick dan reformasi Semarang.

Sebab menurutnya Kota Semarang perlu ditingkatkan jika kita bandingkan kelebihan dan kelemahan ibu kota provinsi di Pulau Jawa. “Katakan saja yang paling dekat Yogyakarta atau Surabaya, jelas masih perlu berbenah dan Semarang perlu banyak pembenahan,” lanjutnya.

Herry menilai, Semarang perlu dicap sebagai kota atau kawasan yang bisa dikenal masyarakat karena aman, santai, dan melambangkan Jawa Tengah.

“Kalau melihat Jawa Tengah, itu Semarang,” ucapnya. Jadi itu sebuah kritik. Semarang sejauh ini merupakan lambang kelemahan Jawa Tengah, dan jika tidak ada perubahan dan perbaikan, maka itulah pintu masuk kritik.”

Selain itu, banjir masih menjadi permasalahan di Kota Semarang sehingga terdapat kelemahan dalam pengelolaan kawasan tersebut. “Jadi variabel ini sendiri bisa dijadikan otokritik terhadap kinerja pemerintah sebelumnya,” kata Herry.

Ia berpesan agar Dicko berkonsentrasi dengan mengambil langkah konkrit dan menyampaikan program yang relevan dengan kritiknya. “Deco hanya perlu mengambil langkah konkrit untuk menjelaskan secara jelas kepada publik apa yang ditawarkan acara tersebut kepada para pengkritiknya,” tambahnya.

Jadi kalau kritik Dick terhadap Semarang dianggap sebagai kampanye kotor, maka itu salah sasaran. Sebab, proses pendaftaran Pilkada 2024 belum dimulai. “Diko tidak terdaftar di KPU, artinya spekulasi pribadinya hanya untuk menarik pemilih atau mengecek reaksi masyarakat,” ujarnya.

Sebagai referensi, tingkat kemiskinan Kota Atlas akan berkisar antara 3,9% dan 4,5% pada tahun 2023. Sementara itu, hampir 21.000 kepala rumah tangga di kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami kemiskinan ekstrem, menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours