Jenderal AS Berada di Israel saat 275 Warga Palestina Dibantai di Nuseirat

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Komandan Komando Pusat Amerika Serikat (AS) (CENTCOM), Jenderal Erik Kurilla, mengunjungi Israel akhir pekan lalu atau saat pasukan Zionis membantai 275 warga Palestina di Nuseirat, Jalur Gaza tengah.

Laporan kunjungan Jenderal Kurilla ke Israel muncul di tengah meluasnya tuduhan keterlibatan langsung AS dalam pembantaian yang dilakukan pasukan Zionis.

Tentara Zionis membenarkan kunjungan Komandan CENTCOM AS atas undangan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF) Jenderal Herzi Halevi.

Sabtu lalu, pasukan Zionis membantai 275 warga Palestina dan melukai 689 lainnya di Nuseirat dalam operasi penyelamatan empat sandera.

“Kurilla dan Halevi mengadakan penilaian terhadap situasi operasional, membahas tantangan regional terkini dan memperkuat kemitraan strategis melawan ancaman Iran,” kata juru bicara IDF Avichai Adraee kepada X.

“Mereka juga membahas perkembangan perang melawan Hamas di Jalur Gaza dan serangan Hizbullah dari Lebanon yang sedang berlangsung,” lanjut Adraee, seperti dikutip Middle East Monitor, Kamis (13/06/2024).

IDF tidak merinci program kunjungan Jenderal Kurila.

Sementara itu, sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa pemboman brutal Israel di Nuseirat juga menewaskan tiga sandera Israel.

Di tengah maraknya tuduhan keterlibatan langsung AS dalam pembantaian Nuseirat, seorang penyintas mengaku pernah melihat US Rangers (pasukan elite militer AS).

Ada juga laporan bahwa dermaga kemanusiaan buatan AS digunakan untuk memfasilitasi pembantaian Nuseirat. Washington dan Tel Aviv membantah laporan tersebut.

Namun, menurut laporan saksi mata dan video yang dibagikan oleh saluran Telegram Israel, operasi tersebut diluncurkan dari dermaga buatan AS dan melibatkan penggunaan truk bantuan untuk menyembunyikan pasukan komando Israel ketika mereka memasuki kamp Nuseirat yang padat.

Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh dan 85.000 lainnya terluka di Gaza sejak Israel memulai perang genosida terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.

10.000 warga Palestina lainnya masih hilang, diperkirakan tewas, di bawah reruntuhan rumah mereka yang dihancurkan oleh pasukan Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours