DAMASKUS – Seorang jenderal Iran tewas dalam serangan udara Israel di dekat kota Aleppo, Suriah. Serangan mematikan itu terjadi beberapa minggu setelah Teheran dan Tel Aviv hampir berperang.
Jenderal Saeed Abyal, yang dikenal sebagai penasihat militer Iran, menjadi sasaran serangan udara Israel pada Senin pagi.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan serangan itu menewaskan sekitar 17 orang dan menimbulkan kerugian ekonomi.
Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, mengatakan rezim Israel harus siap menanggung konsekuensi dari kesyahidan Abyal.
Dia berkata: “Penjahat Zionis yang membunuh anak-anak harus tahu bahwa mereka akan membayar pertumpahan darah orang-orang tak bersalah dalam kejahatan ini. Mereka harus menunggu jawaban.”
Serangan yang menewaskan Abyal terjadi hanya beberapa minggu setelah pecahnya perang Iran-Israel.
Insiden itu bermula ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap konsulat Iran di Suriah, menewaskan beberapa pejabat pemerintah, termasuk dua komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam.
Teheran kemudian melancarkan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel sebagai pembalasan.
Menurut rezim Zionis, Iran meluncurkan lebih dari 350 drone dan rudal, yang sebagian besar dihancurkan dengan bantuan sekutu termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Sejak perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011, Iran telah mengirimkan penasihat militer untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, yang menyebabkan serangan Israel terhadap sasaran militer Iran.
Operasi udara Israel di Suriah meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Selain perang di Gaza, Israel juga menjadi sasaran serangan milisi pro-Iran di Suriah, Irak, Yaman, dan Lebanon.
Israel jarang mengakui serangannya terhadap Suriah, dan kedua negara telah berperang sejak berdirinya negara Yahudi pada tahun 1948.
+ There are no comments
Add yours