Jenderal Tertinggi AS: Israel Enggan Berbagi Rencana Pasca-Perang dengan Hamas

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON — Israel terus menolak membagikan rencananya terhadap Gaza setelah berakhirnya perang dengan Hamas, kata Jenderal AS (CQ Brown).

Jenderal Brown, ketua Kepala Staf Gabungan AS, membuat pengumuman tersebut setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres pada hari Rabu.

Dalam pidatonya, Netanyahu hanya memberikan garis besar yang samar-samar mengenai “ketidakstabilan” pasca konflik Gaza.

“Tidak banyak detail dalam rencana mereka yang dapat saya lihat,” kata Brown pada konferensi pers Pentagon pada hari Kamis, menurut laporan Reuters.

“Inilah yang akan terus kami lakukan terhadap mereka,” lanjut sang jenderal.

Selama berbulan-bulan, Washington telah berulang kali meminta Israel untuk membuat rencana pasca-perang yang realistis untuk Gaza, dan memperingatkan bahwa tanpa rencana tersebut, pelanggaran hukum dan kekacauan akan terjadi dan Hamas akan kembali ke wilayah Palestina.

“Setelah hari itu, kami berbicara dengan Israel tentang bagaimana melakukan transisi. Kami berbicara dengan mereka beberapa kali,” kata Brown.

Palestina sebelumnya mengatakan bahwa perdamaian hanya akan tercapai jika pendudukan Israel diakhiri dan berdirinya negara Palestina.

Namun dalam pidatonya di depan Kongres, Netanyahu tidak menyebutkan pembentukan negara Palestina setelah berakhirnya perang Gaza.

Pemerintahan Biden telah mendorong Israel untuk mundur dari masalah ini, sesuatu yang ditentang keras oleh dia dan mitra koalisi sayap kanannya.

Netanyahu tidak mengesampingkan peran Otoritas Palestina di Tepi Barat, yang ditentang oleh mitra koalisi Netanyahu, meskipun pemerintahan Biden mendukung posisinya mengenai solusi dua negara di masa depan.

Hamas merebut kekuasaan di Gaza pada tahun 2006 setelah penarikan pasukan dan pemukiman Israel pada tahun 2005, namun Israel mengontrol akses ke Gaza.

Menurut pejabat kesehatan Gaza, perang Israel telah menghancurkan wilayah Palestina, menewaskan lebih dari 39.000 warga.

Hamas melancarkan perang di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang, menurut data Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours