Jenis obat yang dapat menyebabkan tulang lebih cepat rapuh

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Konsultan ortopedi Rumah Sakit Ibu Kota, dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kankana mengatakan, banyak obat yang jika diminum dalam jangka panjang bisa menyebabkan tulang lebih cepat mengeras.

Dalam forum kesehatan online di Jakarta, Selasa, dr Ifran Saleh Sp.OT(K) dari RSCM Kencana mengatakan, obat steroid, obat penenang, dan kemoterapi dapat mengeraskan tulang dengan cepat jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

“Steroid, obat yang digunakan untuk asma, penderita imunosupresi, atau lupus, atau nyeri reumatik akibat radang sendi, bahkan yang mengonsumsi obat penenang, jika terlalu lama dapat menyebabkan kekakuan tulang, atau obat lain yang menyebabkan kekakuan tulang. bulanan”, kata.

Menurutnya, masyarakat pengguna obat tersebut seringkali perlu menjalani tes kepadatan tulang menggunakan alat Bone Mineral Densitometri (BMD) untuk mengetahui apakah kepadatan tulangnya mengalami penurunan.

Bagi yang menggunakan steroid dan obat penenang, disarankan untuk menjalani tes kepadatan tulang.

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kepadatan tulang normal, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan ulang selama tidak ada keluhan.

Namun jika hasil tes menunjukkan kepadatan tulang menurun, dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi tulang akan meresepkan bifosfonat seminggu atau sebulan sekali, atau memberikan suplemen untuk mencegah pengeroposan tulang.

Dr Ifran mengatakan, pasien akan disarankan menjalani tes kepadatan tulang setiap enam bulan sekali.

“Kalau tulangnya osteopenik atau lunak, kita kasih suplemen saja, misalnya kalsium 500 miligram per gram per hari, vitamin D3 antara 1.000-2.000 international unit (IU) dan itu cukup untuk tulang,” jelasnya.

“Tapi kalau tulangnya keras atau patah, ada biji atau bisulnya,” imbuh lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dokter Ifran mengatakan, pengeroposan tulang secara klinis merupakan gejala yang tidak terlihat, karena prosesnya memakan waktu lama.

Lanjutnya, gejala tersebut biasanya baru dirasakan saat tulang mulai membungkuk ke depan atau tulang terasa nyeri akibat patah tulang yang bukan disebabkan oleh cedera serius melainkan karena mengangkat benda berat.

Ia merekomendasikan tes massa tulang bagi orang-orang yang menggunakan steroid atau obat penenang pada usia muda, wanita yang telah berhenti menstruasi atau menopause selama lebih dari lima tahun, dan pria berusia 70-an dan 80-an.

Lansia sebaiknya melakukan olahraga ringan seperti peregangan dan jalan kaki untuk menjaga kondisi tulang, katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours