Jepang Klaim Berhasil Bangun Satelit Kayu Pertama di Dunia

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peneliti Jepang pada Selasa (28/5/2024) menyatakan telah berhasil membangun satelit kayu pertama di dunia yang diberi nama Lignosat. Benda kecil berbentuk kubus itu rencananya akan dikirim ke luar angkasa menggunakan roket SpaceX yang diluncurkan dari Amerika Serikat (AS) pada September mendatang. 

Seperti dilansir Japan Today, Rabu (29/5/2024), Lignosat merupakan gabungan dari kata ligno, awalan yang berarti kayu, dan satelit, dan merupakan hasil upaya pengembangan selama hampir empat tahun oleh tim dari Kyoto University dan Kehutanan Sumitomo. Bersama. Pendekatan ini bertujuan untuk memanfaatkan keramahan lingkungan dan rendahnya harga kayu dalam pembangunan lingkungan 

Dibandingkan dengan satelit logam tradisional, satelit kayu dinilai lebih baik bagi lingkungan karena terbakar setelah masuk kembali ke atmosfer bumi untuk mencari kehidupan. Satelit konvensional dapat menghasilkan partikel aluminium oksida yang dapat menimbulkan efek berbahaya pada cuaca dan komunikasi, menurut tim tersebut. 

“Perkembangan baru ini merupakan langkah maju yang berharga bagi industri kedirgantaraan dan kayu,” kata Universitas Kyoto dan perusahaan produk kayu yang berbasis di Tokyo dalam siaran persnya.

Mereka mencatat bahwa hal ini akan membantu membuka kemungkinan penggunaan kayu, yang merupakan sumber daya berkelanjutan LignoSat adalah kubus berukuran 10 sentimeter yang terbuat dari panel kayu magnolia setebal empat hingga 5,5 mm, dengan bingkai sebagian terbuat dari aluminium. Ia memiliki panel surya yang dipasang di sisinya dan beratnya sekitar satu kilogram 

Satelit kayu dibuat menggunakan teknik tradisional Jepang yang tidak menggunakan sekrup atau lem. Tim tersebut mengatakan telah memastikan ketahanan material kayu bahkan di lingkungan luar angkasa yang keras.

Di masa depan, kami ingin membuat satelit sepenuhnya terbuat dari kayu, termasuk substrat elektronik (di dalamnya), kata Takao Do, profesor program khusus di Universitas Kyoto.

Satelit kayu tersebut akan diserahkan kepada Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang pada 4 Juni. Pesawat ini akan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari Kennedy Space Center di Florida. Menurut siaran persnya, satelit Wood akan dilepaskan ke orbit sekitar sebulan setelah tiba di laboratorium. Tim berencana menganalisis data yang dikirim kembali oleh satelit baru untuk menyelidiki potensi kayu tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours