Jerman Bentuk Grup Krisis jika Trump Kembali Berkuasa

Estimated read time 2 min read

BERLIN – Kementerian Luar Negeri Jerman (Kemlu) telah membentuk “semacam kelompok krisis informal” untuk mempersiapkan kemungkinan kembalinya pemimpin Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump ke Gedung Putih, Financial Times melaporkan.

Menurut surat kabar Inggris, Berlin merasa semakin terisolasi, khawatir bahwa kepresidenan Trump dapat merusak perekonomiannya yang berorientasi ekspor, serta menarik perhatian NATO.

Dalam sebuah postingan pada hari Minggu X, Presiden Amerika Joe Biden mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali pada tanggal 5 November.

Politisi veteran berusia 81 tahun ini menghadapi tekanan yang semakin besar dari dalam Partai Demokrat untuk mundur setelah kinerjanya yang buruk dalam debat melawan Trump bulan lalu.

Dalam sebuah artikel pada hari Senin, FT menyatakan, “Para diplomat sedang berjuang untuk mempersiapkan sebuah skenario… yang menyebabkan kegelisahan besar di Berlin.”

Para pejabat Jerman khawatir Trump, jika terpilih, akan mengadopsi kebijakan ekonomi yang lebih proteksionis dibandingkan pada masa jabatan pertamanya.

Menurut artikel tersebut, ancaman kandidat utama Partai Republik untuk mengenakan tarif 10% pada semua impor membuat Berlin kesal.

Trump ketika J.D. Vance sebagai partner larinya minggu lalu.

Vance merupakan politisi yang dianggap lebih isolasionis dibandingkan Trump, lapor FT.

Menurut media tersebut, sebuah unit di kementerian perekonomian Jerman sedang mencoba memprediksi dampak kemungkinan kembalinya Trump terhadap perekonomian negara tersebut.

Penyebab kekhawatiran utama lainnya di Berlin, menurut FT, adalah prospek pemerintahan Trump mengurangi kontribusi AS kepada NATO, serta bantuan militernya ke Ukraina.

Tokoh Partai Republik ini berulang kali menuduh berbagai anggota blok militer NATO gagal memenuhi target belanja militer.

Trump mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Washington dapat mempertimbangkan kembali perlindungan yang diberikan kepada negara-negara berpenghasilan rendah.

Dia telah berulang kali meminta pemerintahan Biden untuk memberikan bantuan yang besar kepada Kiev. Trump mengklaim dia akan mengakhiri konflik Ukraina dalam waktu 24 jam.

Dalam artikelnya pada hari Senin, FT melaporkan bahwa setelah berbulan-bulan menyangkal, para pejabat Jerman, termasuk para menteri, mulai mencoba menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh Partai Republik yang berpengaruh, khususnya gubernur dan senator, dengan harapan bahwa mereka akan membantu melindungi kepentingan bisnis Jerman. Jika Trump menang pada 5 November, Amerika Serikat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours