Jerman geram atas gelombang kerusuhan xenofobia di Inggris

Estimated read time 2 min read

BERLIN (ANTARA) – Jerman, Senin, mengatakan pihaknya “marah” dengan gelombang xenofobia terbaru di Inggris.

“Kami mengutuk keras kerusuhan yang disertai kekerasan, kerusuhan xenofobia yang disertai kekerasan yang kami saksikan di Inggris,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer pada konferensi pers di Berlin.

Inggris telah menjadi tempat terjadinya protes anti-imigrasi sayap kanan, yang dipicu oleh teori konspirasi yang tersebar di media sosial, yang kemudian memicu kekerasan di tujuh kota di Inggris.

Perdana Menteri Keir Starmer pada hari Senin menyebut para perusuh yang melakukan kekerasan sebagai “preman sayap kanan” dan memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam kerusuhan “akan menyesalinya.”

Berbicara tentang kekacauan yang disebabkan oleh kekerasan tersebut, Starmer mengatakan “tidak ada keraguan” bahwa mereka yang terlibat dalam kekerasan tersebut akan menghadapi “kekuatan hukum penuh”.

“Saya jamin Anda akan menyesal ikut serta dalam kekacauan ini, baik secara langsung atau mereka yang menghadiri aksi ini secara online dan kemudian melarikan diri,” kata perdana menteri, seraya menambahkan bahwa “ini bukanlah protes” tetapi “kekerasan yang terorganisir.”

Starmer mengatakan kekerasan tidak memiliki tempat di jalan-jalan Inggris atau online dan merujuk pada serangan terhadap sebuah hotel di Rotherham yang jendela-jendelanya pecah dan bangunan tersebut dibakar, sehingga membuat para tamu dan staf ketakutan.

“Tidak ada pembenaran atau alasan untuk mengambil tindakan ini dan semua orang yang berakal sehat harus mengutuk kekerasan semacam ini,” katanya.

“Orang-orang di negara ini punya hak atas keamanan, tapi kita melihat umat Islam diserang dan masjid-masjid diserang… Jadi saya tidak ragu menyebut ini sebagai kefanatikan sayap kanan,” kata Starmer.

Dia menambahkan: “Jika Anda menyerang seseorang karena warna kulit atau agamanya, Anda adalah ekstremis sayap kanan.

Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengutuk para perusuh yang menyerang sebuah hotel yang menampung pencari suaka di Rotherham, dan menyebut tindakan tersebut “benar-benar mengerikan”.

“Sengaja membakar gedung yang diketahui ada orang di dalamnya. Polisi South Yorkshire mendapat dukungan penuh dari Pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Menteri Pertama Skotlandia John Swinney juga menyatakan keprihatinannya mengenai insiden di Rotherham, dengan mengatakan bahwa, seperti insiden lainnya dalam beberapa hari terakhir, insiden tersebut adalah “produk dari kelompok sayap kanan yang rasis”.

“Rasisme harus dilawan kapanpun dan dimanapun muncul,” tulisnya di X.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours