Jerman kenalkan model baru wajib militer yang berfokus pada kuantitas

Estimated read time 2 min read

Berlin (Antara) – Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada Rabu mengumumkan bahwa Jerman akan memperkenalkan model wajib militer baru bagi tentara yang berfokus pada peningkatan jumlah calon tentara.

Menteri Pertahanan AS Boris Pistorius mengatakan pada konferensi pers di Berlin: “Para remaja putra berusia 18 tahun akan menerima kuesioner dari kami yang menanyakan tentang kualifikasi, minat, kecintaan mereka pada olahraga dan apakah mereka tertarik menjadi sukarelawan di angkatan bersenjata. Ditanya apakah mereka tertarik untuk menjadi sukarelawan di angkatan bersenjata. mereka bersenjata atau tidak.

Lanjutnya, formulir survei harus diserahkan secara online oleh remaja putra kepada pihak yang berwenang dan bersifat wajib.

Sementara itu, perempuan berusia 18 tahun juga akan menerima kuesioner, namun tidak disertai komitmen, karena perempuan tidak diwajibkan untuk bertugas di militer berdasarkan konstitusi Jerman.

Meski demikian, Pistorius menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan jumlah perempuan yang menjadi sukarelawan di militer.

Saat ini kami memiliki 10.000 sukarelawan di militer. Dengan memperkenalkan model baru ini, kami memperkirakan bahwa kami akan mampu melatih 5.000 tentara tambahan pada tahun pertama. “Tujuan kami adalah meningkatkan jumlah ini dari tahun ke tahun,” kata Pistorius.

Menurut model wajib militer yang baru, sukarelawan harus menyelesaikan wajib militer awal selama enam bulan dan dapat menjalani wajib militer hingga 23 bulan. Relawan akan menerima gaji militer bulanan sebesar 1.800 euro (Rs 31,6 juta).

Kementerian Pertahanan berencana menambah jumlah personel militer dari saat ini 181.000 menjadi 203.000 pada tahun 2031. Negara ini mengakhiri wajib militer pada tahun 2011 dan beralih ke sistem militer profesional.

Sumber: Anatoly

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours