Jokowi kumpulkan menteri-kepala lembaga bahas skema “family office”

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah menteri kabinet maju dan pimpinan lembaga untuk membahas potensi skema investasi kantor keluarga dalam rapat internal di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terlihat mengunjungi Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.

“Iya, ada ajakan untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan kita, salah satunya akan dibahas oleh pihak keluarga. Nanti akan diberitakan,” kata Sandiaga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Sandiaga mengatakan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Sejumlah pejabat lain yang terlihat memasuki halaman Istana untuk menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi antara lain Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sedang menyusun aturan untuk menarik potensi ekonomi dari kantor keluarga yang rencananya akan dipusatkan di Bali.

“Saya akan hitung target awal dan regulasi apa yang harus kita keluarkan,” kata Sandiaga Uno usai menghadiri World Water Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Mei lalu.

Sandiaga menjelaskan, kantor keluarga merupakan konsep dimana keluarga membawa kekayaannya untuk diinvestasikan dan dikelola dalam satu kawasan sekaligus dapat bepergian.

Konsep ini, kata dia, sudah banyak diterapkan di sejumlah negara, antara lain Singapura, Malaysia, Monaco, London, Hong Kong, dan Dubai.

Sandiaga menilai kantor keluarga ini menarik dan dikembangkan secara strategis, dan Bali dinilai lebih siap karena ekosistem pariwisata sudah berkembang. Di sisi lain, kantor keluarga perlu didukung infrastruktur termasuk perumahan dan jaringan ekonomi digital yang baik.

Selain itu, atraksi juga harus disiapkan untuk menarik investor jangka panjang.

Ia yakin Indonesia bisa mewujudkan kantor keluarga ini karena pemerintah juga memiliki kebijakan visa emas untuk menciptakan investor dan wisatawan asing yang berkualitas.

Investasi yang akan dibidik adalah investasi hijau atau yang berkaitan dengan kegiatan ramah lingkungan.

“Jadi lama tinggalnya sangat lama. Kedua, mereka mendatangkan dana. “Jadi keberlanjutan lebih ditekankan dan ini sangat cocok dengan konsep Golden Visa,” ujarnya pula.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours