Jokowi Minim Bahas IKN di Pidato Sidang Tahunan MPR, Hanya Sebut Satu Kali

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo tak banyak menyinggung soal pemindahan ibu kota negara (IKN) dalam pidatonya saat Rapat Tahunan MPR dan Rapat Gabungan DPR – DPD 2024. IKN merupakan sebuah tanda pengakuan terhadap DPR.

DPR RI yang menjalankan fungsi legislasi, menjalankan fungsi anggaran dan pengendalian, menyusun rancangan RAPBN Tahun 2025 untuk suksesi pemerintahan transisi, menyelesaikan banyak undang-undang strategis seperti UU Ibu Kota Negara, UU Daerah Khusus Jakarta, UU Informasi dan Elektronika. Regulasi UU Transaksi, UU Pelayanan Publik, dan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak, kata Jokowi, Jumat (16/8/2024).

Sementara itu, Jokowi mengatakan Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir. Indonesia dapat mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dalam konteks ketidakpastian global saat ini.

Kita patut bersyukur, Alhamdulillah, Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang cepat pulih dan terus berkembang, kata Jokowi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, atau produk domestik bruto (PDB), adalah 5,11 persen year-on-year (y/y) pada kuartal pertama tahun 2024, kata Biro Statistik (BPS). Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga yang meningkat sebesar 2,62 persen. Dia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia bertahan di kisaran 5 persen, padahal banyak negara yang tidak tumbuh bahkan stagnan, kata Jokowi.

Padahal, Indonesia bagian timur seperti Papua dan Maluku bisa tumbuh lebih dari 6 persen, dan Maluku Utara lebih dari 20 persen. Inflasi terkendali pada kisaran 2-3 persen, sementara banyak negara mengalami inflasi yang signifikan, bahkan ada yang mencapai 200 persen.

“Kita juga bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrim dari 6,1 persen di masa lalu menjadi 0,8 persen pada tahun 2024. Kita bisa menurunkan angka usia tua dari awalnya 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023,” jelas Jokowi.

Tingkat pengangguran dapat diturunkan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen pada tahun 2024. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam melindungi masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi.

Hal ini terlihat dari anggaran Kartu Indonesia Sehat sebesar Rp361 triliun selama 10 tahun yang setiap tahunnya digunakan untuk membiayai layanan kesehatan bagi lebih dari 92 juta peserta JKN, mulai dari anak-anak hingga lansia, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Anggaran Kartu Indonesia Pintar sebesar Rp 113 triliun selama 10 tahun kemudian digunakan untuk mendidik lebih dari 20 juta siswa setiap tahunnya, mulai dari SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia. Anggaran Keluarga Harapan sebesar 225 triliun digunakan selama 10 tahun untuk meningkatkan perekonomian sekitar 10 juta keluarga berpenghasilan rendah setiap tahunnya. Anggaran sebesar 60,3 triliun untuk pelatihan ketenagakerjaan selama 5 tahun telah digunakan untuk meningkatkan keterampilan 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Inilah pembangunan yang kita inginkan bersama. Pembangunan yang mencakup seluruh sektor masyarakat. Pembangunan yang berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Pembangunan yang membuka peluang pertumbuhan bersama,” kata Jokowi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours