Jose Poernomo Akan Garap Film Horor Baru ‘Kampung Siluman Pulo Majeti’

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Lingkar Pictures akan memproduksi film horor baru bertajuk Kampung Siluman Pulo Majeti. Film ini akan dibintangi oleh Tatjana Safira sebagai Alia, Justin Adivinata sebagai Tony dan Baskara Mahendra sebagai Deden serta masih banyak aktor dan aktris Indonesia lainnya. Kampung Siluman Pulo Majeti disutradarai oleh Jose Poernomo dan diproduksi oleh Giri Pratama dengan Yuliandre Darvis, Zaroff Ricard dan Agung Vinarno sebagai produser eksekutif.

Kampung Siluman Pulo Majeti berkisah tentang seorang warga Pulo Majeti yang menghindari pernikahan dengan Raja Jin hingga ia meminang putrinya yang berusia 5 tahun kepada Jin. Sang ibu yang sedang sakit parah menamai anaknya Aliya, hingga ditemukan oleh seorang nelayan tua bernama Jaka. Alia tumbuh dewasa dan kembali ke Pulo Majeti untuk mencari keluarganya, menghadapi berbagai kejadian aneh dan menegangkan.

Produksi film ini akan dimulai pada 1 Juli 2024 dan berlanjut hingga 27 Juli 2024. Lokasi syuting akan berlangsung di banyak lokasi yang tidak biasa dan menarik, termasuk Paingandaran, Cvide, Batu Karas, Platar Agung, Pulo Majeti, Tangkuban Perahu, Mangala Giri, Romania dan Muara Angke. Lokasi-lokasi tersebut dipilih untuk menambah nuansa misterius dan sensual pada tema cerita film.

Lingkar Pictures berkomitmen menghadirkan cerita horor seru dengan kualitas produksi tinggi. Tim produksi berpengalaman dan tim berbakat bekerja keras untuk memastikan setiap aspek pembuatan film ini, mulai dari naskah hingga lokasi syuting, dieksekusi dengan sempurna.

“Kalau soal adegan tentu kita bertanya gambarnya seperti apa, karakternya seperti apa? Hai Saranjana, Pulo itu sedikit berbeda dengan saya, kita buat saja. Enggak, kita tidak tahu itu entitasnya apa atau bukan. .Iblis. Atau ada sesuatu dan masyarakat Majeti tinggal bersama binatang itu yang coba kita gambarkan apa yang kita lihat saat kita memasuki Pulo Majeti.

Selain itu, kisah Kampung Siluman Pulo Majeti juga digunakan untuk menggambarkan banyak ritual dan hal aneh yang masih dilakukan masyarakat di Indonesia, termasuk pernikahan dengan Jin. Fenomena ini masih menjadi bagian dari kehidupan mereka yang nekat dan tidak terlalu peduli dengan dampak negatifnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours