JAKARTA – Pemerintah didorong untuk lebih aktif dan terus mencari cara efektif untuk menghilangkan perjudian online (judol). Pasalnya judo sangat merugikan masyarakat.
Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya belum bisa memastikan apakah peretasan situs pemerintah melibatkan penghapusan perjudian online. Selain itu, pemerintah harus siap menghadapi perlawanan dari para penjudi online.
“Karena yang jelas perjudian online sangat merugikan masyarakat,” kata Alfons, Senin.
Ia menambahkan, pemerintah telah membentuk gugus tugas untuk memberantas perjudian online. Unit ini telah mengambil langkah-langkah untuk memblokir IP Filipina dan Kamboja.
Alfons yakin tindakan tersebut berdampak besar pada penyelenggara Judol. “Tindakan lebih lanjut sedang diambil terhadap operator perjudian online di Indonesia,” tambahnya.
Ia meyakini ledakan SMS hanyalah sebagian dari pengetahuan digital dan keuangan masyarakat. Hal ini akan memberikan efek jangka panjang jika dipadukan dengan kegiatan literasi lainnya.
Oleh karena itu, hal ini tidak akan langsung efektif. Kunjungan ke Google juga akan menunjukkan kepada Google bahwa pemerintah sangat peduli terhadap pemberantasan perjudian online dan berharap Google dapat membantu, ujarnya.
Menurutnya, organisasi perjudian online akan mencari segala macam opsi untuk mempromosikan layanan perjudian online. Media bukan sekedar situs web. Promosi judol juga dapat dilakukan melalui media sosial (social media) seperti Facebook, WhatsApp atau SMS.
+ There are no comments
Add yours