Jurusan di SMA Dihapus, JPPI: Tidak Terukur dan Bikin Bingung

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membatalkan IPA, IPS, dan pidato di sekolah menengah. Kebijakan ini berlaku saat ini atau pada tahun ajaran 2024/2025.

Penghapusan sebesar ini pun menimbulkan reaksi dari banyak pihak. Koordinator Nasional Jaringan Pengawasan Pendidikan (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, tidak serta merta, pembatalan ini berpotensi menimbulkan stres baik bagi sekolah maupun orang tua.

Baca juga: 5 Alasan Bahasa, IPA, dan IPS Ditiadakan di SMA, Dampak Kurikulum Mandiri?

“Pemerintah sering menerbitkan kebijakan, tapi tidak bekerja di lapangan karena tidak mengevaluasi dan tidak melihat isinya,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Jumat (19/7/2024).

Menurut Ubaid, jika kebijakan ini tidak dijelaskan dengan baik maka akan menimbulkan kebingungan bagi guru dan orang tua. Selain itu, kebijakan ini diumumkan pada awal tahun ajaran baru, ketika siswa masih diwajibkan oleh sekolah untuk membawa buku sekolah seperti biasa.

Baca juga: Kemendikbud Batalkan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Kenapa?

“Jadi, jangan sekarang undang-undang tersebut dipresentasikan ke publik, dan tidak jelas apa itu dan tujuan yang ingin dicapai,” ujarnya.

Ubaid mengatakan penghapusan kurikulum ini akan berdampak pada alokasi waktu belajar mengajar, guru akan terpangkas dan siswa akan puas dengan kemampuannya sendiri.

Baca juga: Calon Mahasiswa Harus Tahu, Ini Tantangan Penelitian Besar Bagi Mahasiswa S1

Oleh karena itu, Pemerintah diminta menjelaskan secara gamblang mengenai organisasi pendidikan di tingkat sekolah.

“Sejak awal kurmer (kurikulum mandiri) diterapkan, ada pernyataan bahwa tidak semua mata pelajaran, siswa harus tahu semuanya. Siswa datang dengan rela untuk fokus pada disiplin akademik dan keilmuan favoritnya,” pungkas Ubaid.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours