BANDUNG – Penghapusan jurusan di SMA akan dimulai di seluruh sekolah pada tahun ini. ITB mengatakan penghapusan jurusan ini tidak berdampak pada proses penerimaan mahasiswa baru.
“ITB tidak terlalu terpengaruh dengan hal ini,” kata Kepala Komunikasi dan Humas Institut Teknologi Bandung (ITB) Naomi Haswanto saat dikonfirmasi, mengutip Minggu (21 Juli 2024).
Baca Juga: Kemendikbud Hapus Jurusan Sains, Ilmu Sosial dan Bahasa, Apa Alasannya?
Naomi mengatakan, Universitas Negeri Bandung, Jawa Barat, tidak lagi mewajibkan calon mahasiswa jurusan IPA, IPS, atau Bahasa untuk mengikuti semua program studi pada proses penerimaan mahasiswa baru mulai tahun ajaran 2022/2023.
Mulai tahun 2022, keikutsertaan di ITB tidak lagi memerlukan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” kata Naomi.
Lihat Lagi: Kemendikbud akan Hilangkan Mata Pelajaran IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Ini Alasannya
Oleh karena itu, lanjut Naomi, munculnya kebijakan pemerintah ini tidak akan mempengaruhi seleksi mahasiswa baru nantinya. “Ini sudah diprediksi sejak lama,” ujarnya.
Meski tidak menggunakan jurusan, ITB tetap mewajibkan calon mahasiswa baru memiliki mata pelajaran yang lebih relevan dengan jurusan yang ingin dipelajari.
“ITB berpedoman kepada mahasiswa bahwa jika ingin mempelajari program apa pun, sebaiknya membekali mereka dengan ilmu dari mata pelajaran yang sesuai dengan program tersebut. Panduan ini tersedia di website admisi.itb.ac.id dan dijelaskan pada sesi pembukaan,” ujarnya.
Baca juga: Jatuhkan Jurusan di SMA, JPPI: Tak Terukur dan Membingungkan
Sebelumnya, Direktur Badan Penilaian Standar Pendidikan dan Program (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anindito Aditomo.
Menjelaskan bahwa kebijakan ini diterapkan secara bertahap mulai tahun 2021.
Baca Juga: IPA, Jurusan IPS dan Bahasa di SMA Ditiadakan, Begini Respon Disdik Jabar
Pada tahun ajaran 2024/2025, tingkat pelaksanaan Program Mandiri pada tingkat SD, SMP, dan SMA mencapai 90 – 95%. Otomatis jurusan SMA ditiadakan dan siswa kini bebas memilih mata pelajaran sesuai minatnya.
Beberapa waktu lalu, Nino mengatakan, “Kurikulum Merdeka mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi dan mewujudkan minat, bakat, dan cita-cita karirnya, sehingga membuka peluang bagi mereka untuk mempelajari mata kuliah pilihan yang fleksibel dan lebih aktif sesuai rencana.
+ There are no comments
Add yours