Jusuf Kalla ikuti pemakaman Haniyeh di Pemakaman Keluarga Emir Qatar

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Yusuf Kalla menghadiri pemakaman tokoh politik Hamas Ismail Haniyeh di Kompleks Pemakaman Keluarga Emir Qatar di Doha pada Jumat (02/08).

Berdasarkan siaran pers yang diperoleh ANTARA di Jakarta, Jumat, Hanieh dimakamkan setelah salat Jumat atau sekitar pukul 01.30 waktu Qatar di kawasan Lusail, sebelah utara Doha.

Sebelum pemakaman, dilakukan salat jenazah mendiang Haniya di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab. JK menghadiri salat jenazah bersama ribuan orang.

JK didampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 2004-2007 Hamid Awaluddin, mantan Presiden PP Jenderal Mohammadiya Din Syamsuddin dan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hasan.

JK juga menyaksikan pemakaman pemimpin Hamas yang ditemuinya dua pekan lalu. Usai prosesi pemakaman, J.K. dan umatnya berdoa bersama untuk almarhum.

JK menyebut ratusan ribu masyarakat terlihat emosi. Mereka menghadiri salat Jumat dan melanjutkan salat jenazah.

Menurut JK, para tamu tersebut antara lain para pejabat tinggi Turki, perdana menteri Iran, Malaysia, Oman, dan beberapa negara tetangga. “Semua ada dan itu menunjukkan dukungan kita terhadap perjuangan Palestina,” kata JK.

Hal ini juga menunjukkan betapa kuatnya pengaruh mendiang Haniyeh dalam proses pemilihan pemimpin baru dan tentunya harapan perdamaian akan tercapai, tambah JK.

Indonesia, lanjut JK, sedang mengupayakan dua hal. “Kami ingin mendorong upaya mereka untuk bersatu (Hamas dan Al-Fatih) dan yang kedua kami ingin memperkuat perdamaian yang adil antara Palestina dan Israel,” tegas JC.

Selain itu, JK meyakinkan bahwa semua negara saat ini menginginkan perdamaian sehingga perlu meningkatkan penyelesaian konflik.

“Sebenarnya kalau tidak dilakukan dengan baik, bisa meluas. Makanya kita butuh perdamaian. Iran dan Turki punya senjata yang hebat, tapi menurut saya kalau perang besar ini pecah, maka akan menghancurkan seluruh Timur Tengah.”

JK berangkat ke Qatar untuk menghadiri pemakaman Haniyeh. Kedatangan JK diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat Palestina untuk menghadiri pemakaman sebagai delegasi Indonesia.

“Ini memenuhi harapan kami akan mengirimkan delegasi Indonesia dan kami diundang menghadiri pemakaman mendiang Ismail Haniya,” kata JK di Bandara Soekarno Hatta sehari sebelum berangkat ke Qatar.

Komunikasi dengan Ketua Umum PMI dan mendiang Haniya ini dimungkinkan karena adanya misi khusus yang bertujuan menyelesaikan konflik antara Hamas dan Gerakan Al-Fatih. Bagi JK, penting untuk bersatu demi tercapainya kemerdekaan Palestina.

Baik Hamas maupun Al Fatih berusaha mengatur pertemuan tersebut. Kedua belah pihak bahkan mengadakan pertemuan di Beijing. Menurut JK, mendiang Haniya pernah mengungkapkan harapannya bisa datang ke Indonesia membawa patung al-Fatih setelah meninggalkan Beijing.

“Tetapi hari ini Haniya berseru kepada Allah Rahmatullah,” kata JK setelah mendengar Haniya tewas dalam penyerangan di Teheran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours